Tanah yang kering memilki kelembapan yang rendah, sehingga partikel debu dan pasir cenderung tak terikat dengan kuat pada permukaan tanah.
Hal inilah yang memudahkan partikel-partikel itu diangkat oleh angin. Ketika angin berkekuatan tinggi, maka badai pasir pun semakin besar.
Selain itu, vegetasi yang minim atau kurangnya tutupan tanah merupakan faktor yang memperburuk terjadinya badai pasir.
Vegetasi seperti rumput, semak, atau pohon, diketahui memiliki akar yang dapat mengikat tanah dengan cukup kuat.
Tanah yang dilindungi oleh vegetasi memiliki kemampuan lebih baik untuk menahan partikel debu dan pasir untuk meminimalkan badai pasir.
Pola cuaca seperti kekeringan, perubahan arah angin, dan perbedaan suhu dapat mempengaruhi terbentuknya badai pasir.
Kelembaban rendah, suhu tinggi, dan kurangnya presipitasi cenderung menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya badai pasir.
Durasi Terjadinya Badai Pasir
Durasi terjadinya badai pasir dapat bervariasi tergantung intensitas angin, ketinggian dan kecepatan badai, serta karakteristik geografis.
Umumnya, badai pasir memiliki durasi yang relatif singkat, tetapi dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Badai pasir biasanya dimulai ketika angin kencang memicu pergerakan partikel pasir dari permukaan tanah.
Baca Juga: Bagaimana Badai Pasir Terbentuk? Ini Fakta dan Penjelasan Ilmiahnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR