Contoh bencana alam meliputi gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, badai tropis, longsor, hingga kebakaran hutan.
Namun, jika fenomena alam di atas tidak memberikan dampak negatif apa pun pada manusia dan lingkungan, maka disebut fenomena alam.
Fenomena alam yang terjadi umumnya tidak memiliki dampak negatif yang signifikan pada manusia dan lingkungan.
Fenomena alam ini seringkali bersifat sementara dan tidak membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya.
Sebaliknya, fenomena alam seperti aurora justru menyajikan keindahan dan keunikan alam yang bisa dinikmati.
Beberapa fenomena alam dapat menarik pariwisata, meningkatkan ekonomi lokal, atau menjadi objek penelitian ilmiah.
Sebagai contoh, fenomena alam api biru yang langka. Fenomena ini terjadi di kawasan Kawah Ijen, Banyuwangi.
Sementara itu, bencana alam memiliki dampak yang merusak dan seringkali membahayakan kehidupan manusia.
Bencana alam bisa menyebabkan kerusakan fisik yang luas, korban jiwa, kehilangan properti, dan dampak ekonomi yang serius.
Misalnya, gempa bumi berkekuatan besar yang dapat meruntuhan bangunan dan tsunami yang bisa menyapu bersih wilayah.
Perbedaan prediksi fenomena alam dan bencana alam terletak pada tujuan prediksi, metode yang digunakan, dan tingkat keakuratan.
Baca Juga: Sering Terjadi di Wilayah Gurun, Apa Penyebab Terbentuknya Badai Pasir?
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR