Bobo.id - Tak hanya disebabkan oleh revolusi Bumi, ternyata ada juga fenomena alam akibat rotasi Bumi. Apa itu, Bo?
Kalau revolusi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi Matahari, maka rotasi adalah perputaran Bumi pada sumbunya.
Bumi berputar dari arah barat ke timur selama 23 jam 56 menit 4 detik. Peredaran ini disebut juga dengan kala rotasi atau satu hari.
Namun, peredaran Bumi mengelilingi sumbunya tidak akan terasa oleh manusia karena adanya gravitasi, teman-teman.
Dengan adanya gravitasi Bumi, maka ini bisa menarik semua benda dan makhluk hidup ke arah pusat gravitasi Bumi.
Walaupun Bumi itu berputar, kita tidak akan merasakan pergerakan rotasi Bumi atau jatuh saat posisi kita di bawah Bumi.
Meski begitu, rotasi Bumi ternyata bisa memberikan efek menarik pada berbagai fenomena alam, lo. Apa saja? Simak, yuk!
Tahukah teman-teman? Ternyata terjadinya rotasi Bumi juga memengaruhi fenomena pasang surut di lautan, lo.
Pasang surut air laut ini terjadi karena adanya tarikan gravitasi antara Bumi, Matahari, dan juga Bulan.
Karena adanya rotasi Bumi, maka pasang surut mengalami perubahan secara teratur setiap harinya.
Saat Bumi berputar, maka air laut dipengaruhi oleh gravitasi, menyebabkan air pasang naik dan surut kembali.
Baca Juga: 8 Fenomena Alam yang Dapat Merugikan Manusia, Salah Satunya Tsunami
Pasang surut memiliki pengaruh yang signifikan pada ekosistem pesisir dan aktivitas manusia di sekitar wilayah pantai.
Siang dan malam yang kita rasakan dan lihat ternyata merupakan peristiwa fenomena alam akibat rotasi Bumi.
Proses pergantian siang dan malam ini termasuk istimewa karena kita bisa melihat perubahan Matahari menjadi Bulan.
Ketika Bumi berputar, maka ada bagian yang menghadap Matahari dan bagian lain yang menghadap ke arah berlawanan.
Nah, bagian yang menghadap Matahari akan mengalami pencahayaan langsung. Ini menyebabkan terjadinya siang.
Sementara bagian yang menghadap ke arah yang berlawanan mengalami kegelapan. Ini menyebabkan terjadinya malam.
Tak hanya itu, dengan adanya perubahan siang dan malam, maka kita akan merasakan perbedaan suhu di pagi dan malam hari.
Terjadinya rotasi Bumi juga memainkan peran penting dalam pembentukan zona waktu yang berbeda di seluruh dunia.
Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu utama, dengan setiap zona waktu terletak pada 15 derajat bujur yang berbeda.
Sistem ini dikenal dan populer sebagai Waktu Rata-Rata Greenwich (GMT) atau Coordinated Univesal Time (UTC).
UTC digunakan sebagai standar waktu global dan dianggap sebagai titik referensi untuk mengukur zona waktu di seluruh dunia.
Baca Juga: 5 Fenomena Alam Terindah di Dunia, Salah Satunya Aurora Borealis
Ketika kita berpindah dari satu derajat bujur ke derajat bujur yang berbeda, maka kita akan mengalami perbdaan waktu sekitar empat menit.
Bahkan, Indonesia punya tiga zona waktu, yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Ketiga zona waktu itu itu berjarak satu jam. Misalnya waktu di WIB pukul 8 pagi, maka di WITA pukul 9 pagi, dan WIT pukul 10 pagi.
Sebagai informasi gerak pembelokan arah angin dan pembelokan arus laut dikenal juga dengan sebutan efek coriolis.
Efek coriolis adalah fenomena yang timbul akibat rotasi Bumi dan memengaruhi pergerakan benda di permukaan Bumi.
Efek coriolis akibat rotasi Bumi ini menyebabkan arah angin dan aliran laut mengikuti pola tertentu, teman-teman.
Di belahan Utara, arus cenderung berputar sarah jarum jam. Sementara di belahan selatan berputar ke arah sebaliknya.
Yap, tepat sekali. Di belahan Bumi selatan, arus akan cenderung berputar berlawanan arah jaruh jam.
Efek coriolis juga berpengaruh pada pembentukan pola cuaca global dan membentuk sirkulasi atmosfer di seluruh planet.
Apakah kamu masih berpikir kalau Matahari mengelilingi Bumi? Kenyataannya, Bumi lah yang mengelilingi Matahari.
Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet di dalam orbitnya. Ini yang disebut gerak semu harian Matahari.
Baca Juga: 4 Fenomena Alam Akibat Revolusi Bumi, Salah Satunya Rasi Bintang
Pergerakan semu harian Matahari disebabkan oleh rotasi Bumi yang membuat Matahari seolah-olah mengelilingi Bumi.
Pada awalnya, Matahari terbit di sebelah timur dan berada di puncaknya di tengah hari, kemudian terbenam di sebelah barat.
Inilah yang merupakan gerakan semu harian Matahari yang bisa diamati oleh makhluk hidup yang tinggal di Bumi.
Gerak semu harian Matahari memberi dasar bagi pengukuran waktu dan pola pergantian siang dan malam setiap hari.
Nah, itulah berbagai fenomena alam akibat rotasi Bumi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang membedakan rotasi Bumi dengan revolusi Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR