Bobo.id - Wajar terjadi pada semua orang, luka tergores yang semula merah bisa berubah menjadi hitam dan kering.
Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, ya? Padahal, darah kita berwarna merah.
Darah manusia berwarna merah karena protein hemoglobin, yang mengandung senyawa berwarna merah.
Senyawa tersebut dikenal dengan nama heme, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Hemoglobin yang terikat oksigen ini menyerap cahaya biru dan hijau, sehingga memantulkan cahaya merah dan oranye ke mata kita.
Itu sebabnya, darah kita berubah menjadi warna merah cerah ketika mengikat oksigen. Tanpa oksigen, darah kita sebenarnya berwarna merah gelap.
Nah, proses menghitamnya darah kering dari luka goresan berkaitan dengan beberapa faktor.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman belajar proses pembentukan kerak bekas luka. Yuk, simak!
Pembentukan Kerak Bekas Luka
Ketika kulit mengalami goresan atau luka, tubuh secara alami akan membentuk kerak sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Kerak ini terbentuk dari darah yang membeku dan melindungi area luka dari infeksi.
Baca Juga: Kenapa Tubuh Kepiting Berubah jadi Merah saat Dimasak? Ini Penjelasannya
Ketika kerak terbentuk, pigmen darah yang mengering dapat memberikan warna kehitaman pada luka.
Selama proses penyembuhan luka, terjadi peningkatan aliran darah ke area yang terluka.
Peradangan ini bisa menyebabkan peningkatan produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Peningkatan melanin ini dapat menyebabkan perubahan warna pada luka menjadi lebih gelap.
Tidak hanya itu, di dalam sel darah merah terdapat pigmen kecokelatan bernama ansamblase hemosiderin.
Saat ada kerusakan pada pembuluh darah, ansamblase hemosiderin akan memberikan warna gelap pada darah.
Luka goresan yang terbuka juga rawan dihinggapi kotoran, debu, dan bakteri yang dapat menghitamkan bekas luka.
Itulah sebabnya, bekas luka goresan dapat menghitam, teman-teman.
Proses Pembekuan Darah
Sembuhnya luka tidak lepas kaitannya dengan sistem tubuh untuk membekukan darah.
Proses pembekuan darah, yang juga dikenal sebagai koagulasi, merupakan mekanisme tubuh yang membantu menghentikan perdarahan saat terjadi luka.
Baca Juga: Tidak Terbentur, Apa Penyebab Munculnya Luka Memar di Kulit Secara Tiba-Tiba?
Saat terjadi luka, pembuluh darah di sekitarnya akan mengalami kontraksi otot untuk mengurangi aliran darah.
Kemudian, sel darah trombosit bereaksi terhadap kerusakan pembuluh darah dengan melekat pada tepi luka.
Trombosit ini akan saling menempel menjadi sumbat darah yang membantu menutupi luka.
Selanjutnya, serangkaian reaksi kimia yang menghasilkan trombin, yaitu enzim yang penting dalam pembentukan fibrin.
Trombin kemudian mengubah fibrinogen menjadi fibrin, yang membentuk jaringan berserat dan menguatkan sumbat darah.
Fibrin yang terbentuk membentuk jaringan serat yang kaku, yang membentuk struktur bekuan darah.
Bekuan ini menambah kepadatan sumbat darah dan membantu menghentikan perdarahan.
Setelah pembekuan darah terjadi, proses penyembuhan lanjutan dimulai.
Sel-sel baru akan tumbuh dan membentuk jaringan parut untuk memperbaiki luka.
Nah, itulah proses terjadinya luka yang mengering dan mekanisme pembekuan darah pada tubuh manusia
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: Dari Biru hingga Merah, Kenapa Luka Memar Bisa Berubah Warna?
----
Kuis! |
Apa itu heme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR