Kemudian, saat suhu permukaan turun di bawah titik embun, uap air dalam udara di sekitarnya mulai kondensasi dan membentuk embun.
Setelah malam yang terasa dingin, embun bisa terbentuk di pagi hari, terutama di daerah dengan kelembaban tinggi dan kondisi cuaca yang relatif tenang.
Jadi, embun dapat terjadi jika dipengaruhi suhu, kelembapan, dan angin, sehingga bisa turun di malam hari atau pagi hari.
Apa Hubungannya dengan Kabut?
Embun juga sering dikaitkan dengan kabut. Apa yang membuat embun dan kabut saling berhubungan?
Faktanya, embun dan kabut memiliki hubungan yang erat karena keduanya melibatkan proses kondensasi uap air di udara.
Meskipun keduanya terbentuk melalui proses kondensasi, terdapat perbedaan dalam kondisi lingkungan tempat dua fenomena ini terjadi.
Embun terbentuk ketika uap air dalam udara kondensasi menjadi air cair pada permukaan yang dingin.
Biasanya, embun terbentuk saat malam hari atau pada saat suhu turun di bawah titik embun.
Sementara kabut terbentuk ketika uap air dalam udara kondensasi menjadi tetesan air yang mengambang di dekat permukaan bumi.
Kabut lebih sering terjadi di pagi hari dan di tempat dengan kelembapan udara yang tinggi.
Baca Juga: Fenomena Alam Danau Merah Muda di Australia, Seperi Apa Danau Hillier itu?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR