Saat Waisak, ribuan umat Buddha aka berkumpul di Borobudur untuk berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan keagamaannya.
O iya, dikutip dari Guinness World Record, Candi Borobudur ini ditetapkan sebagai candi Buddha terbesar di dunia sejak 2012.
Tingginya sekitar 35,4 meter dengan alas 121x121 meter. Jadi tak heran mengapa banyak orang memperingati Waisak di sini.
Perayaan Waisak Nasional di Candi Borobudur
Kini, Hari Raya Waisak memang selalu diperingati setiap tahunnya di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Namun, bagaimana sejarahnya?
Pada tahun 1929, Candi Borobudur mulai digunakan umat Buddha untuk merayakan Hari Raya Waisak, teman-teman.
Meski begitu, hanya sedikit orang yang mengikutinya. Umumnya, pesertanya tinggal di sekitar Yogyakarta dan Magelang.
Perayaan ini diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda. Saat itu anggotanya terdiri dari campuran antara orang Eropa dan Jawa.
Namun perayaan Waisak di Candi Borobudur sempat terhenti karena adanya perang revolusi kemerdekaan Indonesia.
Nah, baru pada tahun 1953, Hari Raya Waisak dirayakan di Candi Borobudur. Perayaan ini lingkupnya nasional atau seluruh Indonesia.
Saat pertama kali digelar, perayaan Waisak Nasional di Candi Borobudur itu dihadiri oleh duta-duta besar Asia Tenggara.
Baca Juga: Hari Raya Waisak 2566 BE, Inilah Ragam Tradisi Perayaan Waisak di Nusantara
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Kemenag.go.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR