Sebab, dengan perhitungan politik yang matang, diharapkan tidak akan terjadi pertumpahan darah di Indonesia.
Golongan tua juga berpendapat lebih baik bekerja sama dengan Jepang hingga sampai pada kemerdekaan Indonesia.
Dengan bekerja sama dengan Jepang, golongan tua yakin bisa mencapai kemerdekaan lebih cepat secara damai.
Golongan tua ingin lebih dulu membicarakan proklamasi kemerdekaan bersama Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Hal ini dilakukan agar tidak menyimpang dari aturan pemerintah Jepang yang sudah menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia.
Selain golongan tua, sejarah juga mengenal istilah golongan muda dalam peristiwa kemerdekaan Indonesia. Apa itu?
Golongan muda terdiri dari kelompok pemuda dan pelajar yang berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia.
Mereka adalah Chaerul Saleh, Wikana dan Darwis, Suroto dan Subadio, Yusuf Kanto, Shodanco Singgih, Dr. Muwardi, hingga Sukarni.
Saat tahu Jepang kalah, golongan muda merasa momen ini jadi waktu yang tepat untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Mereka pun mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Golongan muda menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin, paling lambat 16 Agustus 1945.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD, Bagaimana Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR