Baca Juga: Kata Lain dari 'Belajar' Beserta Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
Tergantung dari jenjang pendidikannya, siswa-siswi di Sanggar Anak Alam ini akan diajari sampai benar-benar memahami konsep dasar sebelum beralih ke pelajaran atau materi yang lebih kompleks.
Siswa-siswi kelas kelas 1-3 SD misalnya, akan didorong untuk menguasai betul konsep calistung.
Kemampuan calistung akan selalu dipergunakan sampai ke jenjang-jenjang pendidikan ke atas dan dalam keseharian mereka.
Lalu, siswa-siswi kelas 4-6 SD pembelajaran mulai ditingkatkan.
Hal itu terlihat dari penjabaran atau kemampuan siswa-siswi dalam menyampaikan informasi yang diketahuinya dalam sebuah narasi.
Menurut Ibu Sri Wahyaningsih, Pendiri Sanggar Anak Alam dalam wawancaranya bersama Bobo.id, mengungkapkan bahwa siswa-siswi tingkat SD telah mengembangkan kemampuan yang lebih kompleks.
"Beberapa siswa, suka menulis dan bahkan sudah ada yang membuat buku sendiri", ujar Ibu Wahya, seperti akrab beliau disapa.
Lebih lanjutnya Ibu Wahya mengungkap bahwa ide-ide untuk menyusun buku ini biasanya datang dari hal-hal kecil di sekitar mereka.
Selain itu, ide-ide yang kreatif ini juga akhirnya bisa mendorong lahirnya banyak riset dan diskusi bersama di dalam kelas.
Selama proses pencarian data dan informan untuk bahan riset, anak-anak secara rutin dan intensif akan menyampaikan kemajuan atau sejauh mana proses riset yang dilakukan.
Nah, di momentum itu pula ada diskusi antarsiswa dan fasilitator sebagai bentuk masukan juga penguatan konsep.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Wawancara Sri Wahyaningsih |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR