Di kawasan ekuator, air yang hangat dan kurang tawar cenderung mengalir ke arah kutub.
Sementara air yang dingin dan lebih tawar mengalir ke arah khatulistiwa, yang kemudian menghasilkan pusaran.
Sedangkan arus sirkulasi termasuk arus pasang surut dan aliran permukaan yang dipengaruhi oleh gaya angin.
Angin yang kuat dan terus-menerus dapat mendorong air laut dan membentuk pusaran di permukaan.
Angin juga memiliki peran penting dalam membentuk pusaran samudra.
Sebab, angin yang berbeda arah dan kecepatannya dapat menyebabkan pergerakan air laut yang kompleks.
Jika angin meniup dalam arah tertentu, misalnya, sejalan atau melintang pantai, pusaran samudra dapat terbentuk di sekitar daerah tersebut.
Selain angin, perbedaan suhu air laut dapat memicu terjadinya pusaran.
Nah, perbedaan suhu yang berinteraksi dengan salinitas air laut dapat memengaruhi kepadatan air.
Perbedaan kepadatan ini dapat menyebabkan pergerakan air dan membentuk pusaran.
Salinitas laut mengacu pada konsentrasi garam yang terlarut dalam air laut.
Baca Juga: Fenomena Alam Menarik, Kenapa Air Laut Bisa Mengeluarkan Busa?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR