Bobo.id - Teman-teman pasti sudah tahu betapa bahayanya bencana alam tsunami.
Bencana ini pernah menimpa Indonesia dan menyebabkan banyak korban serta kerugian.
Karena itu, pada materi geografi kali ini teman-teman akan dikenalkan mitigasi terhadap bencana tsunami.
Dengan memahami mitigasi bencana, maka kerugian akan suatu bencana bisa dikurangi.
Sebelum mengenal mitigasi bencana tsunami, mari kita pahmi dulu pengertian dari mitigas bencana secara umum.
Mitigasi bencana merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang diakibatkan oleh suatu bencana.
Untuk melakukan mitigasi bencana bisa dalam banyak bentuk, dari melakukan pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan manusia dalam menghadapi bencana.
Sedangkan bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat.
Bencana juga bisa menjadi sebutan pada setiap peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam atau aktivitas manusia.
Dampak dari sebuah bencana bisa dalam bentuk kerusakan lingkungan, korban jiwa, kerugian harta benda, dan dampak secara psikologis.
Jadi, dengan memahami mitigasi bencana, maka berbagai dampak dari bencana yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa dikurangi.
Baca Juga: 10 Manfaat Reboisasi, dari Menyimpan Air hingga Mencegah Bencana
Mitigasi bencana bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting, seperti ketersediaan informasi dan peta kawasan rawan bencana.
Lalu perlu juga dilakukan sosialisasi, hingga penataan kawasan rawan bencana.
Jadi, mitigasi bencana harus dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat setempat.
Nah, berikut akan dijelaskan mitigasi bencana yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari tsunami.
Bencana tsunami merupakan serangkaian gelombang yang kuat, yang disebabkan oleh gerakan besar dan tiba-tiba di bawah laut seperti gempa bumi.
Gelombang besar tsunami muncul sesuai dengan kedalaman laut.
Saat berada di laut yang dalam, gelombang bisa terjadi dengan kecepatan 800 km per jam.
Tsunami pun jadi salah satu bencana yang berpotensi terjadi di wilayah rawan gempa, seperti Indonesia.
Nah, untuk mengurangi dampak dari bencana ini ada beberapa cara atau mitigasi bencana yang bisa dilakukan.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bencana tsunami akan selalu diawali dengan gempa.
Jadi, penting juga untuk mengembangkan pembangunan gedung atau semua jenis bangunan agar tahan gempa.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Peran Taman Nasional, dari Pendidikan hingga Penyangga Bencana
Nah, dengan membuat bangunan tahan gempa, maka setelah gempa selesai, kita bisa mengevakuasi diri dengan lebih aman dan cepat.
Selain bangunan tempat tinggal, penting juga membuat tempat berlindung dari tsunami dengan bangunan yang tahan gempa.
Hal lain yang harus dipahami saat melakukan mitigasi bencana tsunami adalah memahami cara evakuasi mandiri.
Teman-teman harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk bisa mencari tempat aman.
Cara ini juga sangat penting untuk teman-teman yang tinggal di wilayah pesisir.
Evakuasi mandiri merupakan tindakan evakuasi yang dilakukan tanpa menunggu arahan dari petugas.
Jadi, saat merasakan gempa yang kuat, maka teman-teman perlu curiga dan segera menjauhi wilayah pantai dan pergi ke daratan yang lebih tinggi.
Bila berada di dalam bangunan penting untuk tahu jalur evakuasi dan tempat evakuasi yang harus dituju.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memahami status peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.
BMKG merupakan badan yang bertugas mengawasi kondisi alam, termasuk memberikan peringatan bencana.
Biasanya BMKG akan mengeluarkan peringatan dini lima menit setelah gempa terjadi di wilayah potensi tsunami.
Baca Juga: 5 Penyebab Pencemaran Tanah, dari Limbah Organik hingga Bencana Alam
Ada tiga jenis status berbeda yang perlu teman-teman pahami, yaitu awas, siaga, dan waspada.
Awas berarti tinggi tsunami yang terjadi diperkirakan lebih dari tiga meter dan warga perlu dievakuasi.
Sedangkan siaga adalah tingkat tsunami diperkirakan ada di kisaran 0,5 meter hingga tiga meter dan evakuasi tetap perlu dilakukan.
Lalu status waspada dengan tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter dan warga diminta menjauh dari pantai atau sungai.
Saat melakukan evakuasi penting untuk tetap dalam keadaan tertib dan tenang.
Nah, itu beberapa cara melakukan mitigasi tsunami untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud mitigasi bencana? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR