Adanya perbedaan komposisi benda di atmosfer akan menghasilkan warna petir yang berbeda pula.
Selain atmosfer, kelembapan dan kandungan air dalam udara juga akan memengaruhi warna pada petir.
Dengan kelembapan yang tinggi dan kandungan air yang cukup, petir dapat memancarkan cahaya yang lebih terang.
Ini karena kelembapan yang tinggi dapat memperluas spektrum cahaya yang dihasilkan sehingga petir jadi lebih cerah.
Dipengaruhi oleh Suhu
Tahukah teman-teman? Ternyata lingkungan dan suhu juga punya pengaruh besar dalam membentuk warna petir, lo.
Semakin tinggi suhu lingkungan, maka semakin dekat pula sambaran petir ke ujung spektrum warna, teman-teman.
Spektrum warna sendiri adalah rentang gelombang cahaya pada frekuensi dan panjang gelombang tertentu yang dapat dilihat oleh manusia.
Spektrum warna yang banyak kita kenal adalah merah, oranye atau jinga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Spektrum warna yang paling rendah adalah warna merah, sedangkan yang paling tinggi adalah warna putih.
Suhu paling rendah akan menghasilkan petir berwarna merah, sedangkan paling panas akan menghasilkan petir berwarna putih.
Baca Juga: Mengenal Petir Catatumbo, Fenomena Alam Badai Kilat Terus Menerus
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR