Saat gas-gas ini terlempar ke atmosfer, mereka bereaksi dengan udara dan uap air, membentuk larutan asam belerang (H2SO4) yang tercampur dengan air hujan.
Karena letusan yang terjadi secara teratur dan adanya curah hujan yang cukup tinggi di kawasan tersebut, larutan asam belerang ini mengalir ke bawah ke dasar kawah dan terkumpul membentuk Danau Asam.
Danau ini dikenal dengan nama "Danau Asam" karena memiliki tingkat keasaman yang tinggi, dengan pH yang bisa mencapai 0,5.
Selain memiliki ukuran yang terbesar di dunia, Danau Asam di Kawah Ijen juga sedikit berbeda, lo.
Ada yang membedakan Danau Asam di Kawah Ijen dengan tempat lain, yaitu warna biru kehijauan yang sangat indah.
Warna ini disebabkan oleh kehadiran belerang cair yang terlarut dalam air danau.
Ketika sinar matahari menyinari permukaan danau, warna biru kehijauan ini semakin terlihat.
Karena itu, daya tarik Danau Asam di Kawah Ijen menjadi semakin tinggi karena menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Namun, keindahan danau asam di Kawah Ijen juga memberikan beberapa dampak bahaya, lo.
Asam sulfat yang ada di danau memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi, membuatnya tidak bisa ditinggali makhluk hidup.
Air di Danau Asam sangat beracun dan tidak boleh dijelajahi tanpa perlengkapan yang sesuai.
Baca Juga: Fenomena Alam Petir Bisa Hasilkan Warna Berbeda-Beda, Mengapa Begitu?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR