Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu tahu tentang Gunung Kilimanjaro?
Dilansir dari National Geographic, Gunung Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di Afrika dengan ketinggian 5.895 meter.
Letak Gunung Kilimanjaro di negara Tanzania, di sebelah timur benua Afrika.
Bukan bagian dari pegunungan, bentuk Gunung Kilimanjaro terlihat unik karena termasuk jenis gunung api strato.
Gunung api strato adalah gunung api yang memiliki bentuk kerucut dengan lereng yang curam dan tajam.
Ada tiga kerucut di Gunung Kilimanjaro, yakni Kibo, Mawenzi, dan Shira.
Kibo adalah puncak gunung yang paling tinggi dari kerucut lainnya. Pada puncak ini terdapat hamparan salju, lo.
Banyak orang merasa bingung dengan kondisi ini. Sebab, bagaimana bisa gunung api memiliki hamparan salju di puncaknya?
Nah, kita akan mencari tahu hubungan salju di puncak Gunung Kilimanjaro dan fenomena alamnya.
Jika sebuah gunung api masih aktif, biasanya kondisi puncak dan kawahnya cenderung bersuhu panas.
Sebab, gunung api aktif ditandai dengan adanya gas vulkanik yang keluar dari permukaan gunung atau kawahnya.
Baca Juga: Fenomena Alam yang Unik, dari Mana Asal Garam di Danau Salar de Uyuni?
Selain itu, ada perubahan suhu di sekitar gunung api, seperti meningkatnya suhu di area fumarola atau sumber air panas.
Kalau begitu, gunung api aktif tidak bisa mempertahankan salju di bagian puncaknya, teman-teman.
Menurut penelitian ilmuwan, diperkirakan letusan di Gunung Kilimanjaro terakhir kali terjadi pada 360.000 tahun lalu.
Letusan yang sudah sangat lama ini membuat puncak Gunung Kilimanjaro yang disebut Kibo, tidak aktif lagi.
Pantas saja, di bagian puncak Gunung Kilimanjaro terdapat hamparan salju.
Meskipun terletak di dekat khatulistiwa, Gunung Kilimanjaro memiliki puncak tertutup salju sepanjang tahun.
Ini adalah fenomena yang unik karena suhu di puncaknya sangat rendah, sehingga salju dapat bertahan di sana meskipun berada di wilayah tropis.
Akan tetapi, akibat adanya pemanasan global, ilmuwan memperingatkan bahwa salju di puncak Gunung Kilimanjaro akan hilang dalam 20 tahun ke depan.
Selain adanya salju, fenomena alam yang terjadi di Gunung Kilimanjaro masih beragam, lo.
Salah satu keunikan Gunung Kilimanjaro yaitu menampilkan lima zona ekologi yang berbeda sepanjang rutenya.
Mulai dari hutan hujan tropis di kaki gunung, kemudian berubah menjadi hutan bambu, hutan kenari, padang rumput alpine, dan akhirnya zona es di puncaknya.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik Danau Motif Polkadot di Kanada, Bagaimana Terbentuknya?
Tidak hanya itu, terdapat fenomena ketika awan-awan mengelilingi kaki gunung pada ketinggian tertentu.
Hal ini terjadi karena udara lembap dari Samudra Hindia bertemu dengan lereng gunung yang menghalangi arus udara.
Kondisi ini kemudian menyebabkan awan terbentuk di ketinggian yang lebih rendah.
Meskipun Gunung Kilimanjaro dikenal karena lingkungannya yang berubah dan ekstrem, masih ada keanekaragaman hayati yang menakjubkan di sekitarnya.
Tumbuhan langka, burung-burung endemik, kera kolobus, dan banyak lagi dapat ditemukan di berbagai zona ekologi gunung ini.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa ketinggian Gunung Kilimanjaro? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR