Bobo.id - Fenomena alam yang unik bisa terjadi di berbagai tempat termasuk di sebuah danau terkenal yaitu Danau Baikal.
Danau Baikal yang ada di Rusia ini mempunyai batu mengapung yang menarik dan dikenal dengan nama Baikal Zen.
Danau terdalam di dunia ini memang menyimpan banyak batuan menarik yang ternyata beberapa diantaranya secara ajaib bisa mengapung di permukaan air.
Fenomena ini telah menarik perhatian para peneliti dan pecinta alam selama bertahun-tahun.
Lalu apa yang menjadi penyebab batuan itu mengapung di atas air di Danau Baikal?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari bekenalan dulu dengan Danau Baikal.
Danau ini terletak di Siberia, Rusia, dan merupakan danau terdalam di dunia dengan kedalaman mencapai 1.642 meter.
Selain itu, Danau Baikal juga merupakan danau air tawar terbesar berdasarkan volume.
Di danau ini mengandung sekitar 20% dari total air tawar permukaan di dunia, lo.
Danau Baikal dikelilingi oleh pegunungan yang indah dan hutan-hutan lebat.
Bahkan daerah di sekitar danau ini juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies unik.
Baca Juga: Fenomena Alam yang Unik, dari Mana Asal Garam di Danau Salar de Uyuni?
Beberapa di antara spesias itu tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Danau Baikal juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sehingga keindahan alamnya sangat dijaga.
Setelah mengenal tentang Danau Baikal, sekarang kita cari tahu asal usus fenomena batu mengapung.
Salah satu fenomena menarik di Danau Baikal adalah kemampuan batu untuk mengapung di permukaan air.
Batu-batu ini memiliki ukuran yang cukup besar dan sangat berat, namun dengan cara yang aneh, mereka mampu melayang di atas air.
Fenomena ini pun telah menarik minat banyak orang dan memancing spekulasi dan penelitian.
Penyebab fenomena batu mengapung di Danau Baikal masih menjadi misteri.
Namun, ada beberapa teori yang diajukan oleh para ilmuwan.
Salah satu teori menyatakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung udara yang terperangkap di dalam batu.
Gelembung-gelembung ini memberikan daya apung yang cukup untuk membuat batu-batu tersebut mengapung di permukaan air.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik Danau Motif Polkadot di Kanada, Bagaimana Terbentuknya?
Teori lain mengemukakan bahwa batu-batu ini memiliki lapisan tipis mineral yang mengurangi beratnya.
Lapisan ini juga mencegah batu tenggelam di dalam air dan memungkinkannya mengapung di permukaan.
Namun, teori ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.
Keberadaan batu apung di Danau Baikal itu ternyata tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan, lo.
Bahkan adanya batu itu membuat danau ini menjadi semakin spesial.
Selain itu, beberapa organisme yang hidup di danau ini menggunakan batu-batu ini sebagai tempat bertelur dan beristirahat.
Batu-batu yang mengapung ini memberikan tempat yang aman bagi hewan-hewan kecil untuk melindungi diri dari pemangsa di dalam air.
Karena keberadaan batu itu menarik bagi para wisatawan maka perlu ada pengelolaan yang baik.
Meningkatnya wisatawan yang datang justru memberikan potensi kerusakan lingkungan.
Jadi, pihak pemerintah setempat pun memberikan penjagaan yang baik pada lingkungan di sekitar Danau Baikal.
Itu beberapa penjelasan tentang fenomena alam batu mengapung yang ada di Danau Baikal.
Baca Juga: Fenomena Alam Danau Asam di Kawah Ijen, Bagaimana Bisa Terbentuk?
Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa nama lain dari batu apung di Danau Baikal? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR