Cahaya yang dipancarkan oleh The Milky Seas dapat menyebabkan kesulitan dalam navigasi kapal di malam hari.
Cahaya tersebut dapat mengaburkan pandangan sehingga ada potensi bahaya bagi kapal yang berlayar.
Ketika terjadi The Milky Seas, cahaya alami yang dipancarkan dapat mengganggu operasi pencarian dan penyelamatan di lautan.
Meski begitu, fenomena ini bisa menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan.
Pernah Terjadi Di Mana Saja?
Meskipun terbilang langka, faktanya fenomena Milky Seas pernah terjadi di beberapa wilayah laut di dunia, lo.
Salah satunya Laut Arab, yang sering jadi tempat fitoplankton berkumpul dalam jumlah besar dan menciptakan cahaya.
Fenomena ini juga pernah terjadi di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Kepulauan Maladewa, dan Samudra Atlantik.
Di Indonesia sendiri, fenomena Milky Seas ini pernah terjadi di Selat Bali, Perairan Maluku, dan Perairan Papua.
Meskipun wilayah-wilayah itu sudah mengalami fenomena The Milky Seas, peristiwa ini masih langka dan tidak bisa diprediksi.
Fenomena ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan jumlah fitoplanton yang mendiami perairan.
Baca Juga: Fenomena Alam Aneh, Meteorit Ternyata Mudah Ditemukan di Antartika, Kok Bisa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR