Bobo.id - Bumi yang kita tinggali sekarang ini, banyak menyimpan fenomena alam, salah satunya Milky Seas.
Ketika sedang liburan ke pantai, kita akan melihat warna air laut yang biru yang bervariasi tergantung kedalamannya.
Air laut yang dekat pantai menunjukkan warna biru terang. Makin ke tengah, warna birunya makin gelap.
Pernahkah teman-teman melihat pemandangan air laut di malam hari? Biasanya, warna birunya tak terlihat.
Namun ternyata ada fenomena alam yang membuat air laut terlihat terang dan bercahaya di malam hari, lo.
Bahkan, fenomena ini sempat beberapa kali terjadi di Indonesia. Namanya, Milky Seas. Apa itu? Cari tahu, yuk!
Apa Itu The Milky Seas?
The Milky Seas merupakan salah satu fenomena alam langka yang membuat permukaan laut malam hari bersinar.
Cahaya yang menyinari lautan pun cukup terang. Kita bisa melihatnya memancarkan cahaya biru atau putih.
Lautan akan tampak seperti diselimuti oleh awan cahaya yang menyerupai susu yang mengalir, teman-teman.
Selama bertahun-tahun, para peneliti terus mencari tahu penyebab pasti dari fenomena Milky Seas ini.
Baca Juga: Banyak Bunga Bermekaran di Gurun Pasir, Fenomena Alam Apa Itu?
Mereka sependapat bahwa cahaya yang terlihat di permukaan laut berasal dari mikroorganisme kecil, yakni fitoplankton.
Fitoplankton ini dapat menghasilkan cahaya melalui fenomena bioluminesensi. Apa itu, Bo?
Bioluminesensi adalah proses kimia yang mengubah energi kimia menjadi cahaya, mirip dengan cahaya kunang-kunang.
Penyebab utama dari fenomena The Milky Seas adalah spesies fitoplankton yang disebut Noctiluca scintillans.
Ini adalah jenis mikroorganisme uniseluler yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan cahaya saat terganggu.
Noctiluca scintillans dapat berkumpul dalam jumlah besar, menciptakan efek cahaya yang luar biasa ketika terlihat dari kejauhan,
Dampak Fenomena Milky Seas
Adanya fenomena Milky Seas di suatu daerah perairan bisa memberikan dampak pada laut dan manusia.
Jumlah besar fitoplankton Noctiluca scintillans yang berkumpul dapat bersaing dengan organisme luat lain
Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem setempat dan memengaruhi populasi organisme lain.
Perubahan dalam kelimpahan dan distribusi fitoplankton ini dapat berdampak pada hewan yang memakan plankton.
Baca Juga: Muncul Fenomena Alam Berupa Bilah Es di Pegunungan Andes, Apa Itu?
Cahaya yang dipancarkan oleh The Milky Seas dapat menyebabkan kesulitan dalam navigasi kapal di malam hari.
Cahaya tersebut dapat mengaburkan pandangan sehingga ada potensi bahaya bagi kapal yang berlayar.
Ketika terjadi The Milky Seas, cahaya alami yang dipancarkan dapat mengganggu operasi pencarian dan penyelamatan di lautan.
Meski begitu, fenomena ini bisa menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan.
Pernah Terjadi Di Mana Saja?
Meskipun terbilang langka, faktanya fenomena Milky Seas pernah terjadi di beberapa wilayah laut di dunia, lo.
Salah satunya Laut Arab, yang sering jadi tempat fitoplankton berkumpul dalam jumlah besar dan menciptakan cahaya.
Fenomena ini juga pernah terjadi di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Kepulauan Maladewa, dan Samudra Atlantik.
Di Indonesia sendiri, fenomena Milky Seas ini pernah terjadi di Selat Bali, Perairan Maluku, dan Perairan Papua.
Meskipun wilayah-wilayah itu sudah mengalami fenomena The Milky Seas, peristiwa ini masih langka dan tidak bisa diprediksi.
Fenomena ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan jumlah fitoplanton yang mendiami perairan.
Baca Juga: Fenomena Alam Aneh, Meteorit Ternyata Mudah Ditemukan di Antartika, Kok Bisa?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang terjadi saat fenomena Milky Seas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR