Proses subduksi ini menyebabkan terbentuknya palung Mariana.
Permukaan laut mengalami pembengkokan tersebut, kemudian membentuk cekungan panjang yang disebut palung atau trench.
Kedalaman Palung Mariana juga menyebabkan tekanan di dalamnya mencapai 703 kilogram per meter persegi, lo, teman-teman.
Tekanan ini 1.000 kali lebih berat daripada tekanan yang dirasakan di laut biasa. Jika diibaratkan, tekanan Palung Mariana setara 50 jumbo jet ditumpuk.
Meskipun kondisi di Palung Mariana sangat ekstrem, penelitian telah mengungkapkan keberadaan kehidupan laut yang mengejutkan di palung ini.
Di titik terdalam lautan ini ternyata hidup ikan berwarna merah muda dengan tubuh berlendir, yang bentuk tubuhnya seperti kecebong besar.
Uniknya, populasi ikan ini dapat bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan yang dahsyat.
Ikan-ikan tersebut diketahui merupakan predator puncak di kawasan yang dalam itu. Artinya, ada hewan-hewan lain yang mereka mangsa di sana.
Sekelompok peneliti dari Tiongkok mencoba memahami anatomi dan genetik ikan dari Palung Mariana tersebut, kemudian menerbitkannya di Nature Ecology & Evolution.
Ada beberapa keanehan yang ditemukan para peneliti, yakni ikan tersebut mempunyai celah di bagian tengkoraknya, yang membantu mereka menyeimbangkan tekanan internal dan eksternal.
Kedua, sebagian besar tulang yang menopang tubuh ikan tersebut termasuk tulang rawan, sehingga mereka dapat berenang secara fleksibel dan mampu menahan tekanan.
Baca Juga: Terlihat Gelap di Langit Malam, Bulan Alami Fase Bulan Baru, Apa Itu?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR