Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD, kita akan belajar tentang bunyi.
Bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh telinga. Bunyi merupakan salah satu jenis gelombang.
Artinya, syarat pertama kita dapat mendengar bunyi adalah adanya getaran atau gelombang suara dari luar.
Getaran atau gelombang itu kemudian menghasilkan suara yang bisa didengar, meskipun tidak bisa dilihat.
Terbentuk dari gelombang longitudinal membuat bunyi dapat diserap dan dipantulkan jika ada benda di sekitarnya.
Pantulan itu menyebabkan terciptanya gema maupun gaung. Apa itu? Simak informasi berikut ini, yuk!
Gema terjadi ketika sumber suara letaknya jauh dari penghalang atau dinding yang menjadi pantulan.
Ini artinya, gema bisa didengar ketika kita sedang berada di ruangan yang luas, tebing, maupun gunung.
Selain itu, gema baru terdengar setelah sumber bunyi asli dihasilkan sehingga kecepatan suaranya lebih lambat.
Umumnya gema terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Kita bisa mendengar ketika berteriak di tengah stadion.
Gaung terjadi ketika sumber suara letaknya lebih dekat dari penghalang atau dinding yang menjadi pantulan.
Baca Juga: Apakah Kita Bisa Meredam Suara? Materi Kelas 5 SD
Gaung bisa didengar di ruangan sempit. Hasil pantulannya akan langsung terdengar, padahal sumber bunyi belum berhenti.
Oleh karena itu, pantulan gaung lebih mengganggu karena membuat suara bertumpuk-tumpuk dengan suara asli.
Biasanya gaung terjadi pada jarak antara 10 hingga 20 meter dan terjadi di dalam gedung konser maupun pertemuan.
Kecepatan gaung umumnya lebih cepat daripada gema akibat sumber suara dan dinding pantulan lebih dekat.
Gema atau gaung seringkali terdengar saat kita berada di sekitar benda padat, misalnya dikelilingi tembok.
Namun, kita tidak selalu mendengar gema atau gaung walaupun ada benda padat. Kira-kira kenapa, ya?
Kita tidak selalu mendengar gema atau gaung walaupun ada benda padat seperti tembok di sekitar kita.
Hal ini karena jarak tembok yang ada di sekeliling kita terlalu jauh. Sebab, gema sering terjadi di ruangan sempit.
Dilansir dari Kompas.com, gema sering terjadi di ruangan kecil dengan tinggi, lebar, dan panjang kurang dari 17 meter.
Jika tembok berjarak lebih dari 17 meter, maka pemantulan suara tak terdengar seperti gaung, tapi suara yang diperpanjang.
Alasan selanjutnya mengapa kita tidak selalu mendengar gema atau gaung adalah adanya material penyerap bunyi.
Baca Juga: Apa yang Memengaruhi Tinggi dan Rendahnya Suatu Bunyi? Materi Kelas 5 SD
Meskipun bunyi bisa merambat melalui benda padat, namun tidak semua material bisa memantulkan suara.
Biasanya, kita dapat mendengar gema pada ruangan kosong dengan dinding yang padat, licin, dan keras.
Gema atau gaung bisa saja menghilang karena suara diserap oleh berbagai material yang ada di ruangan.
Material yang bisa menyerap suara, seperti tirai, karpet, busa, kain, lukisan kanvas, hingga pakaian.
Material itu menyebabkan kita lebih sering mendengar gema pada ruangan yang kosong daripada ruangan penuh.
Bahan-bahan penyerap bunyi ini tersebut banyak digunakan di dinding studio musik atau studio rekaman.
Alasan selanjutnya mengapa kita tidak bisa mendengar gema atau gaung adalah karena bentuk permukaan ruangan.
Sebagai informasi, gema atau gaung ini biasanya terjadi di ruangan dengan bentuk ruangan kotak.
Jika ruangan tidak berbentuk kotak, tapi berbentuk lain, maka menyebabkan gema atau gaung tidak terjadi.
Beberapa ruangan bahkan didesain secara akustik agar meminimalkan gema yang terjadi agar tidak bising.
Nah, itulah alasan mengapa kita tidak bisa mendengar gema atau gaung. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Apa yang Memengaruhi Bunyi Keras dan Pelan? Materi IPAS Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bunyi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR