Asteroid itu tidak terdeteksi hingga akhirnya meledak di langit di atas Chelyabinsk, negara Rusia.
Ledakan itu melepaskan gelombang kejut yang merusak bangunan dan menghancurkan kaca sejauh bermil-mil.
Ledakan dari asteroid itu pun pada akhirnya melukai hampir 1.500 orang, beruntungnya tidak ada korban jiwa.
Sebagai informasi, itu adalah asteroid terbesar yang menyerang Bumi dalam jangka waktu lebih dari satu abad.
Secara statistik, asteroid sebesar ini menyerang Bumi setiap 50-100 tahun sekali. Ada asteroid lebih besar, tapi jarang terjadi.
Misi Untuk Deteksi Asteroid
Saat ini, para ilmuwan sedang memantau dengan cermat, ada lebih dari 31.000 asteroid dekat Bumi.
Para ilmuwan juga sangat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh titik buta dari Matahari.
Untuk mengatasi ancaman ini, Badan Antariksa Eropa pun bekerja keras dalam misi NEOMIR.
Satelit yang dijadwalkan diluncurkan sekitar 2030 akan mengorbit antara planet Bumi dan Matahari.
Misi itu dilaksanakan sebagai upaya mendeteksi asteroid besar yang tersembunyi di bawah sinar bintang kita.
Baca Juga: Benarkah Asteroid 2023 DW Akan Menabrak Bumi Pada Tahun 2046? Ini Penjelasannya
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR