Akan tetapi, istilah untuk menyebut fenomena antariksa ini mulai menarik perhatian pada tahun 2016. Mengapa begitu?
Sebab pada November 2016 merupakan fenomena saat Bulan berada sangat dekat dengan Bumi selama 69 tahun terakhir.
Meskipun begitu, supermoon dengan jarak yang lebih dekat lagi ini diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 mendatang.
Berbeda dari purnama lain, supermoon membuat Bulan tampak 8 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya.
Ada Blue Moon di Akhir Bulan
Bulan akan mencapai siklus purnama keduanya dalam sebulan atau dikenal dengan blue moon pada tanggal 30 Agustus.
Fenomena supermoon ini akan kembali berlangsung pada tanggal tersebut dan mencapai puncaknya pada pukul 21.36 EDT.
Blue supermoon tanggal 30 Agustus ini akan menjadi purnama terbesar dan paling terang sepanjang tahun 2023.
Saat itu terjadi, Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi yakni sekitar 357.343 kilometer.
Perlu diperhatikan, meski dijuluki blue supermoon, namun Bulan ini tidak benar-benar berwarna biru, lo.
Nah, itulah alasan mengapa dalam satu bulan bisa terjadi dua kali supermoon. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Fenomena Supermoon Kemarin Malam disebut Sturgeon Moon, Kenapa Begitu?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR