Ada seorang peneliti paleotsunami bernama Gegar Prasetya menduga kalau Danau Satonda terisi air saat terjadi tsunami.
Yap, berdasarkan data, memang pernah ada tsunami yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora tahun 1815.
Ia juga menyimpulkan kalau tsunami karena letusan Tambora itu membuat laut mencapai titik tertinggi 27 meter.
Saat gelombang tsunami itu terjadi, Pulau Satonda sebagian tertutup air tsunami dengan ketinggian 3-5 meter.
Gelombang itu merambar di lereng gunung dan air laut juga mencaai Danau Satonda melalui celah kawah.
Dengan adanya danau air asin di Satonda ini membuat wilayahnya memiliki vegetasi yang cukup jarang.
Bersumber dari Kompas.com, danau ini memiliki tingkat keasinan yang tinggi sehingga tidak banyak vegetasi.
Dari tingginya kadar keasinan di danau itu, banyak juga spesies moluska yang akhirnya musnah kecuali gastropoda.
Tak hanya makhluk hidup, rasa asin danau ini juga bikin tumbuhan di sekitarnya menjadi lebih sedikit.
Tumbuhan yang masih ada dan bertahan sampai sekarang adalah Kalibuda yang dianggap keramat oleh masyarakatnya.
Nah, itulah penjelasan terkait air di Danau Satonda yang disebut lebih asin dari lautan. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Gunung Es yang Mengapung di Laut, Bagaimana Terbentuknya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR