Misalnya, lubang hitam yang massanya sama dengan Matahari hanya akan meluas sejauh 3 kilometer.
Sementara itu, lubang hitam yang massanya sama dengan Bumi hanya akan meluas beberapa meter saja.
Gravitasi lubang hitam memang memengaruhi bintang dan planet di sekitarnya, tetapi tidak akan menelannya.
Profesor astronomi, Paul Delaney pun memberi contoh jika Matahari berubah menjadi lubang hitam.
Jika itu terjadi, maka Bumi akan jadi sangat gelap dan sangat dingin, tetapi tidak ada dampak pada gravitasinya.
Pakar lubang hitam dari University of California menyebutkan bahwa lubang hitam sebenarnya cukup kecil.
Agar lubang hitam memiliki peluang menelan bintang, maka bintang itu harus diarahkan tepat ke lubang hitam.
Bersumber dari Live Science, ada lubang hitam terbesar, yakni TON 618. Beratnya sekitar 40 miliar massa Matahari.
Ketika lubang hitam besar ini melahap suatu materi, maka mereka juga melepaskan berton-ton radiasi.
Radiasi memanas dan mengionisasi materi di sekitarnya, membuat gas dan debu lebih sulit jatuh ke lubang hitam.
Hal ini pada akhirnya dapat memperlambat laju satu lubang hitam itu untuk memakan materi di sekitarnya.
Baca Juga: Jadi Misteri Antariksa, Ternyata Lubang Hitam Terbesar Bisa Tampung Jutaan Planet Bumi, Sudah Tahu?
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR