Misalnya, kelompok dengan ekonomi rendah melakukan tindak pencurian agar kebutuhannya bisa terpenuhi.
Lebih lanjut, kesenjangan juga bisa membuat tata kelola pemerintahan yang terkesan abai dengan semua yang terjadi.
Indonesia memiliki banyak hukum tertulis. Sayangnya, hukum itu tidak selalu dilaksanakan dengan baik.
Masih banyak sistem hukum yang masih terbilang lemah karena ketidaktegasan penegak hukum.
Padahal, aparat penegak hukum adalah alat untuk menegakkan hukum terhadap pelanggaran HAM yang terjadi.
Apalagi ketidakadilan penegak hukum terhadap pihak tertentu membuat pelanggaran HAM semakin banyak jumlahnya.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempertegas hukum sesuai kaidahnya, termasuk pada pelanggar HAM.
Sosialisasi adalah salah satu cara untuk memperjelas apa makna dari HAM kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Jika tidak ada sosialisasi tentang HAM di masyarakat, tentu saja pelanggaran HAM bisa terus terjadi.
Sosialisasi ini diharapkan sudah dilakukan sejak dini, misalnya sosialisasi di sekolah dengan menerapkan aturan tegas.
Kurangnya sosialisasi ini bisa jadi pemicu terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, baik ringan maupun berat.
Nah, itulah beberapa faktor eksternal penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR