Para astronom disebut telah melihat enam dari badai seukuran planet ini melanda Saturnus sejak tahun 1876.
Dalam studi terbaru, disebut badai ini terbentuk akibat pemindahan gas panas dari air di dalam atmosfer Saturnus.
Dampaknya Sampai Ratusan Tahun!
Bersumber dari Live Science, badai yang terjadi di Saturnus kekuatannya sangat besar. Begitu pun dampaknya.
Bayangkan saja, badai yang terjadi 100 tahun lalu, dampaknya masih bisa terlihat di atmosfer planet hingga saat ini, lo.
Artinya, walaupun badai raksasa sudah hilang, dampaknya terhadap cuaca Saturnus berlangsung berabad-abad.
Jurnal Science Advances menyebut bahwa untuk sebagian besar waktu, atmosfer Saturnus terlihat sangat kabur.
Kini, para peneliti menggunakan teleskop radio Very Large Array di New Mexico untuk menemukan sisa bahan kimia badai 2010.
Faktanya, tim malah menemukan badai raksasa yang tercatat paling awal melanda lebih dari 130 tahun yang lalu.
Melalui panjang gelombang radio, para astronom bisa melihat sisa-sisa berbentuk gas amonia yang besar.
Hal ini membuat lapisan awal paling atas di Planet Saturnus sebagian besar terbuat dari awan es amonia, teman-teman.
Baca Juga: Kalahkan Jupiter, Para Ilmuwan Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnus
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Live Science,space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR