Terbentuknya petir juga berhubungan dengan awan dan permukaan Bumi.
Awan terbentuk ketika uap air di atmosfer mendingin dan mengembun menjadi tetes air atau kristal es.
Saat proses kondensasi dalam pembentukan awan berlangsung, muatan listrik dapat terpisah di dalam awan.
Partikel bermuatan positif terakumulasi di bagian atas awan, sementara partikel bermuatan negatif terakumulasi di bagian bawahnya.
Daya isolasi udara biasanya menyebabkan setiap muatan positif dan negatif di langit terpisah.
Dengan terbentuknya gaya listrik yang besar di udara, maka akan tercipta saluran yang sangat panas seperti kawat.
Saluran panas tersebut menghubungkan muatan listrik positif dan negatif, kemudian memicu arus listrik yang sangat besar, yang kita kenal sebagai petir.
Kilat petir menciptakan jalur listrik yang sangat panas dan memancarkan cahaya terang yang kita lihat sebagai kilatan.
Aliran listrik ini mengalir melalui saluran ionisasi dan menciptakan efek suara yang dikenal sebagai guntur.
Pada tahun 1956, seorang ahli meteorologi dari Texas bernama Myron Ligda menggunakan radar untuk mendeteksi panjang kilat.
Ditemukan bahwa kilatan di Texas mencapai panjang 160 kilometer, yang kemudian diakui sebagai kilatan petir terpanjang yang pernah tercatat.
Baca Juga: Fenomena Alam Misterius, dari Mana Munculnya Lubang Siberia?
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR