Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah sering mendengar nama Mohammad Yamin, salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Tokoh satu ini punya banyak peran penting termasuk dalam peristiwa besar, seperti Sumpah Pemuda dan perumusan Pancasila.
Kali ini, kita akan berkenalanan dengan sosok Mohammad Yamin dari latar belakang dan peranannya dalam berbagai peristiwa penting.
Mohammad Yamin merupakan pahlawan yang lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat pada 23 Agustus 1903.
Tokoh yang dikenal dengan nama Moh. Yamin ini menempuh pendidikan dari Sekolah Desa yang kemudian berlanjut ke Sekolah Rakyat di Mingankabau.
Moh. Yamin yang merupakan putra pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah pun tetap melanjutkan pendidikannya setelah lulus dari Sekolah Rakyat.
Ia melanjutkan pendidikan ke Algemeen Middelbare School (AMS) di Yogyakarta yang merupakan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Nah, selama bersekolah di Yogyakarta, ia mulai mempelajari hukum hingga bersekolah di Rechts Hooge School atau Sekolah Tinggi Hukum, dengan gelar Meester in Rechten (Mr).
Selama hidupnya, Moh. Yamin tidak hanya bergerak dibidang hukum seperti pendidikan yang ditempuh.
Ia juga menjadi seorang sastrawan yang menciptakan banyak karya, lo. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Ken Arok dan Ken Dedes dan berbagai tulisan sejarah lainnya.
Bahkan dengan kemampuan berbahasa asingnya, ia juga menerjemahkan karya penulis barat, sepeti karya William Shakespeare.
Baca Juga: Kapan Pancasila Diresmikan sebagai Dasar Negara Indonesia? Ini Rinciannya
Dengan kegiatannya menulis karya sastra, ia pun menjadi salah satu pelopor dari Pujangga Baru.
Moh. Yamin menjadi pahlawan yang ikut berperan dalam perumusan Sumpah Pemuda.
Ia menjadi sosok yang memperjuangkan bahasa Melayu untuk jadi bahasa perjuangan.
Karena itu, pada Kongres Pemuda usulan tentang penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa perjuangan disetujui oleh banyak anggota.
Peristiwa itu terjadi saat Kongres Pemuda I, Moh. Yamin melalui pidatonya mengusulkan penggunaan bahasa Melayu.
Menurut Moh. Yamin, bahasa Melayu bisa menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan.
Selama proses Kongres Pemuda I, memang belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan berupa persatuan.
Lalu pada Kongres Pemuda II, Moh. Yamin pun menyampaikan sebuah usulan pada pidatonya.
Usulan itu kini kita kenal dengan nama Sumpah pemuda, yang berisi sebagai berikut.
Dari usulannya itu, para pemuda Indonesia mulai bersatu untuk melawan penjajah dengan tujuan yang sama.
Baca Juga: Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global, Materi PPKn
Selain berperan dalam perumusan Sumpah Pemuda, Moh. Yamin juga merupakan salah satu tokoh dalam perumusan dasar negara yaitu Pancasila, lo.
Proses perumusan Pancasila dilakukan pada sidang BPUPKI yang pertama yaitu 28 Mei hingga 1 Juni 1945.
Dalam sidang itu ada banyak hal disampaikan dan diputuskan yang salah satunya adalah terbentuknya Panitia Sembilan.
Selain itu, sidang pertama itu membahas tentang dasar Indonesia sebagai negara yang merdeka.
Dalam pembentukan dasar negara itu, Moh. Yamin menyampaikan pemikiran dan pandangannya untuk bangsa Indonesia.
Pemikirannya itu disampaikan pada 29 Mei 1945 secara lisan atau tidak tertulis.
Lima usulan yang disampaikan Moh. Yamin adalah Peri Kebangsaan, Peri Kemanusaiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Usulan yang disampaikan secara lisan itu, kemudian disusun ulang dalam bentuk tulisan.
Usulan yang disampaikan pun ditampung dan menjadi pembahasan oleh Panitia Sembilan yang merupakan panitia untuk menentukan rumusan akhir dasar negara.
Nah, itu beberapa profil tentang Moh. Yamin yang merupakan pahlawan nasional yang berperan dalam Sumpah Pemuda dan perumusan Pancasila.
(Foto: Creative Commons/NaidNdeso)
Baca Juga: Apa Saja Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara? Materi PPKn
----
Kuis! |
Siapa orang tua Moh. yamin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR