Manusia dapat merasakan manis karena dua gen reseptor, yang disebut Tas1r2 dan Tas1r3. Keduanya membentuk sensor yang dapat mendeteksi gula.
Menurut penelitian yang dilakukan Xia Li dan Joseph Brand tahun 2005, semua kucing di dunia memiliki gen Tas1r2 yang tidak bisa digunakan.
Artinya, baik kucing rumahan maupun kucing besar di alam liar seperti singa, harimau, dan macan tidak bisa merasakan manis.
Kemudian, Xia Li dan Joseph Brand bekerja sama dengan Peihua Jiang untuk meneliti hewan lain, teman-teman.
Ini dilakukan untuk mencari tahu, apakah hanya kucing yang tidak bisa merasakan manis?
Oleh karena itu, mereka mengamati sekitar 12 spesies dari berbagai hewan mamalia, dan menemukan bahwa tujuh spesies di antaranya juga memiliki gen Tas1r2 yang rusak.
Tujuh spesies hewan tersebut antara lain berang-berang cakar pendek dari Asia, hyena tutul, musang tutul, fossa (sejenis luwak Madagaskar), singa laut, anjing laut, dan anjing laut Pasifik.
Ketujuh hewan ini juga sama seperti kucing, yaitu memenuhi kebutuhan nutrisinya hanya dengan makan daging.
Mengapa Tidak Bisa Merasakan Manis?
Lidah dapat merasakan manis karena adanya reseptor khusus yang dapat mendeteksi molekul-molekul gula atau senyawa manis tertentu.
Rasa manis adalah sinyal bahwa makanan mengandung energi yang bermanfaat dalam bentuk gula atau karbohidrat.
Baca Juga: Terkenal karena Aromanya, Mengapa Bunga Raflesia Keluarkan Aroma Busuk?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR