Pada KMB itu, Indonesia dipaksa untuk mengubahkan bentuk negara menjadi negara federal atau serikat dan diberi nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Bentuk negara federal itu dinilai tidak sesuai dengan cita-cita bangsa sedari awal untuk menjadi negara kesatuan.
Akhirnya pada masa Orde Lama, hasil dari KMB itu dibatalkan secara sepihak dan Indonesia tetap menjadi negara kesatuan.
Masa pemerintahan Orde Baru juga melahirkan sistem demokrasi untuk pertama kalinya.
Sistem ini dikenal dengan sistem demokrasi parlementer yang terjadi dari tahun 1950 hingga 1959.
Pada sistem demokrasi ini dikenal dengan ciri-ciri adanya pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri dan kabinet yang bertanggung jawab pada parlementer.
Parlementer ini dikenal juga dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diisi oleh perwakilan partai.
Sistem pemerintahan ini pun berdampak munculnya banyak partai politik baru di Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia tentu diikuti dengan berbagai usaha untuk menyatukan seluruh wilayah yang ada di Indonesia saat ini.
Salah satu yang dilakukan adalah merebut Irian Barat yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda.
Upaya penyatuan seluruh bagian negara tersebut dilakukan berulang kali sejak tahun 1949 hingga 1963.
Baca Juga: Apa Saja Keunggulan dan Kelemahan dari Bentuk Negara Kesatuan? Materi PPKn
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR