Bobo.id - Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan yang melakukan proses metagenesis.
Lalu bagaimana proses metagenesis pada tumbuhan paku?
Sebelum mengenal tahap-tahap atau proses metagenesis pada tumbuhan paku, mari pahami dulu pengertian dari metagenesis.
Metagenesis sering disebut sebagai pergiliran keturunan pada tumbuhan atau pergantian generasi.
Namun metagenesis bukan pergiliran keturunan yang biasa terjadi pada banyak jenis tumbuhan.
Berbagai tumbuhan memiliki dua proses regenerasi yaitu fase seksual atau gametofit dan aseksual atau sporofit.
Umumnya, setiap tumbuhan akan melakukan fase gametofit atau fase sporofit saja.
Tapi pada proses metagenesis dua fase itu bisa dilakukan secara bersamaan atau bergantian dengan seimbang.
Sehingga metagenesis bisa diartikan sebagai pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit.
Umumnya metagenesis terjadi pada jenis tumbuhan paku-pakuan dan lumut.
Karena itu, dua jenis tumbuhan itu akan mengalami dua fase berbeda dalam siklus hidupnya, yaitu gametofit dan sporofit.
Baca Juga: Sistem Reproduksi dan Klasifikasi Tumbuhan Paku, Materi Biologi
Saat fase gematofit maka tumbuhan akan menghasilkan gamet atau sel kelamin.
Sedangkan pada fase sporofit, maka tumbuhan akan menghasilkan spora.
Kali ini, kita akan mengenal proses metagenesis salah satu jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan paku.
Proses metagenesis tumbuhan paku akan dimulai dari spora yang berkromosom haploid atau sel tunggal, jatuh ke tempat yang cocok.
Maka spora itu akan berkecambah dan sel membelah kemudian tumbuh menjadi protalium atau gametofit yang haploid.
Kemudian lama kelamaan protalium akan membentuk alat kelamin jantan atau anteridum dan alat kelamin betina atau arkegonium.
Pada anteridum akan menghasilkan spermatozoid, sedangkan di arkegonium menghasilkan ovum.
Setelah terjadi proses pembuahan, maka akan muncul zigot yang diploit atau bersel ganda.
Zigot itu nantinya akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid.
Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan sporofil atau daun penghasil spora yang bersifat diploid.
Selain itu, tumbuhan paku dewasa juga akan memiliki sporangium.
Baca Juga: Kelompok Tumbuhan Paku: Ciri-Ciri dan Jenis-Jenisnya
Pada sporangium itu akan ada sel induk spora yang berkromosom diploid.
Setelah mengalami pembelahan, maka sel induk itu akan menjadi spora yang haploid.
Proses itu akan terus berulang, sehingga tumbuhan paku memiliki dua siklus dalam proses hidupnya.
Nah, itu penjelasan tentang proses metagenesis tumbuhan paku secara urut.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan fase gametofit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR