Bobo.id - Ketika tubuh sedang dalam kondisi tidak sehat atau sakit, maka kita dianjurkan untuk minum obat.
Namun, banyak dari antara kita yang tidak mau segera minum obat karena tahu kalau obat rasanya pahit.
Rasa pahit dalam obat adalah pengalaman yang umum dirasakan oleh banyak orang saat harus minum obat.
Kalau obat rasanya bisa seperti minuman manis, maka kita pasti tak ragu untuk minum obat. Sayangnya, tidak.
Kebanyakan obat, terutama yang jenisnya tablet, memiliki rasa yang sngat pahit. Mengapa begitu? Cari tahu, yuk!
Kenapa Obat Rasanya Pahit?
Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa banyak obat memiliki rasa pahit, lo.
Salah satu faktor utama yang membuatnya pahit adalah sifat kimia dari senyawa-senyawa dalam obat itu.
Banyak obat mengandung senyawa-senyawa dengan struktur kimia tertentu yang punya rasa pahit alami.
Senyawa ini termasuk alkaloid, seperti kinin dan strychnine, yang digunakan dalam obat-obatan tertentu.
Tidak hanya itu, reseptor-rasa pada lidah manusia juga memainkan peran penting dalam persepsi rasa pahit.
Baca Juga: Mengapa Tubuh Berkeringat Setelah Minum Obat Demam? Ini Alasannya
Sebagai informasi, lidah manusia punya berbagai jenis reseptor rasa yang mendeteksi rasa, termasuk pahit.
Rasa pahit juga dapat diakibatkan oleh berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh saat obat masuk ke sistem pencernaan.
Ini bisa terjadi ketika obat bereaksi dengan enzim pencernaan atau berinteraksi dengan senyawa lain dalam lambung.
Namun, penting untuk diketahui bahwa sifat pahit dari beberapa obat ini juga memiliki manfaat, lo.
Rasa pahit yang ada dalam obat bisa membantu menghindari penyalahgunaan obat atau konsumsi berlebihan.
Jika obat memiliki rasa yang tidak enak, maka seseorang jadi tidak akan mengonsumsinya dalam jumlah besar.
Rasa Pahit Berbeda Tiap Orang
Saat minum satu obat, ada yang mengatakan rasanya sangat pahit. Ada juga yang menganggap pahitnya wajar.
Yap, apa yang terasa sangat pahit bagi satu orang mungkin tidak terlalu pahit bagi orang lain, teman-teman.
Variasi genetik dalam reseptor rasa pada lidah dapat membuat seseorang lebih atau kurang peka pada rasa pahit.
Selain itu, pengalaman dengan obat-obatan atau makanan tertentu bisa memengaruhi persepsi rasa pahit.
Baca Juga: 8 Manfaat Bunga Bagi Manusia dan Contohnya, Materi Kelas 3 SD
Orang yang terbiasa dengan makanan atau minuman pahit biasanya lebih toleran dengan rasa pahit pada obat.
Mengatasi Rasa Pahit dalam Obat
Banyak dari antara kita yang kesulitan minum obat karena tidak kuat dengan rasa pahit saat meminumnya.
Tak perlu khawatir, sebab sebenarnya ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi rasa pahit pada obat, lo.
Cara pertama dan paling sederhana adalah dengan minum obat dengan jumlah air putih yang cukup.
Minum obat dengan air yang cukup bisa membantu mengencerkan rasa pahit dan kita jadi makin mudah menelannya.
Selain itu, kita juga bisa mencoba berbagai teknik penelan yang tepat. Bagaimana maksudnya, Bo?
Ini bisa dilakukan dengan menaruh obat di tenggorokan terlebih dahulu sebelum menelannya dengan cepat.
Dengan melakukan cara itu, maka ini dapat membantu mengurangi waktu kontak obat dengan lidah.
Kalau tetap memiliki masalah dengan rasa obat, coba bicarakan dokter atau apoteker. Barangkali ada alternatif lain.
Nah, itulah penjelasan terkait alasan di balik rasa obat yang pahit. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Tumbuh Liar tapi Bisa Jadi Obat Herbal, Apa Sebenarnya Sirih Bumi Itu?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa senyawa kimia yang bikin obat terasa pahit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR