Yap, dalam 15 hari berikutnya, objek itu memudar dua kali lipat dan menyisakan satu persen dari kecerahan puncaknya.
Sederhananya, ledakan kosmik yang baru ditemukan ini tidak sesuai dengan profil supernova mana pun.
Apakah Pernah Terjadi Sebelumnya?
Untuk mengetahui apakah peristiwa ini pernah terjadi sebelumnya, para peneliti menyisir survei teleskop arsip.
Para peneliti mencoba mencari objek dengan kecerahan dan umur yang sama. Memangnya, apa hasilnya?
Mereka menemukan dua objek lain dari survei 2009 dan 2020 dengan sifat serupa dengan ledakan yang baru terdeteksi.
Tim menyimpulkan bahwa ledakan ini mewakili kelas ledakan kosmik baru yang tidak ada hubungannya dengan bintang sekarat.
Kalaupun ada yang bertanya tentang apa sebenarnya LFC itu, hingga saat ini, para peneliti hanya bisa berspekulasi.
Disebutkan bahwa penjelasan paling masuk akal tampaknya adalah lubang hitam bertabrakan dengan bintang.
Namun penjelasan ini kurang tepat, karena ketika itu terjadi, maka mereka akan melepaskan emisi sinar-X.
Yap, emisi sinar-X memang sangat terang, namun tidak satu pun LFC yang diidentifikasi menunjukkan emisi sinar-X.
Saat ini, para peneliti masih akan terus mencari lebih banyak ledakan misterius di galaksi yang lebih dekat dengan Bumi.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR