Bobo.id - Bulan mengalami fase yang berubah setiap periode waktu tertentu.
Fase bulan adalah perubahan bentuk Bulan yang terjadi berdasarkan posisi Bulan di orbitnya terhadap Bumi.
Bulan mengalami 4 fase utama, yaitu bulan baru, kuartal pertama, bulan purnama, dan kuartal ketiga.
Selain 4 fase tersebut, Bulan juga mengalami 4 fase tambahan yang lebih detail. Jadi, total Bulan melewati 8 fase sebelum mengulang kembali ke fase yang pertama.
Bersumber dari space.com, 8 fase bulan tersebut terjadi dalam satu bulan, teman-teman.
Jadi, sekitar empat fase di antaranya terjadi dengan selang waktu kira-kira seminggu. Pada 15 September mendatang, bulan akan memasuki fase bulan baru.
Sebutan lain untuk fase bulan baru adalah new moon. Pada fase bulan baru, Bulan terlihat gelap sama sekali karena berada di antara Bumi dan Matahari.
Bagian Bulan yang menghadap ke Bumi tidak mendapatkan cahaya Matahari. sehingga terlihat gelap.
Adakah dampaknya bagi Bumi? Yuk, cari tahu faktanya dari artikel ini!
Dampak Fase Bulan Baru
Menurut NASA, bulan baru terjadi ketika bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, dengan sisi bayangan menghadap kita.
Baca Juga: Luasnya Tak Terbatas, Berapa Jumlah Planet yang Ada di Alam Semesta?
Pada waktu-waktu tertentu, fase bulan baru ini bisa menyebabkan gerhana matahari, lo.
Oleh karena orbit bulan lebih miring dibandingkan orbit Bumi, maka tidak setiap fase bulan baru mengakibatkan gerhana matahari.
Gerhana matahari secara umum terjadi dua sampai lima kali dalam setahun.
Ini terjadi karena bumi dan bulan melakukan revolusi dengan kecepatan konstan atau tidak berubah-ubah.
Durasi waktu terjadinya gerhana matahari total hanya sekitar tujuh menit, karena pergerakan Bulan yang dapat dikatakan cepat.
Meskipun pergerakan bulan ketika terjadi gerhana matahari terasa lambat bagi manusia, kecepatan bulan bergerak bisa mencapai 1.700 km/jam, lo.
Tidak hanya itu, fase bulan baru ternyata juga dapat menyebabkan peristiwa pasang surut air laut.
Berhubungan dengan Gravitasi Bulan
Peristiwa pasang surut air laut yang terjadi akibat fase bulan baru masih berhubungan dengan gravitasi Bulan, teman-teman.
Yap, selain Bumi, Bulan juga memiliki gaya gravitasi sebesar 1,62 m/s2.
Pasang surut air laut adalah peristiwa perubahan tinggi dan rendahnya permukaan laut karena gaya gravitasi benda-benda astronomi, khususnya Matahari dan Bulan.
Baca Juga: Tampak di Langit Malam, Apakah Planet Memancarkan Cahaya seperti Bintang?
Peristiwa pasang berarti naiknya permukaan air laut yang diakibatkan oleh fungsi gravitasi Bulan. Sedangkan peristiwa surut air laut berarti turunnya permukaan air laut.
Gaya gravitasi Bulan dapat menarik benda apapun yang ada di dalam medan gayanya, termasuk menarik permukaan bumi dan menyebabkan kenaikan dan penurunan permukaan laut.
Gravitasi bulan menarik permukaan Bumi yang berhadapan dengannya, sehingga pada daerah tersebut, air akan tertarik ke satu dan membentuk tonjolan.
Nah, di permukaan Bumi inilah tonjolan tersebut terlihat sebagai naiknya permukaan air laut.
Sementara itu, di dua kutub Bumi terjadi pemampatan yang menyebabkan turunnya permukaan air laut, atau surut.
Bumi yang selalu berputar dan berotasi menyebabkan pasang surut terjadi bergantian di permukaan Bumi.
----
Kuis! |
Seluruh fase bulan terjadi selama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR