Bobo.id - Teman-teman, pernah membaca atau mendengar tentang peristiwa letusan bawah air?
Letusan bawah air adalah suatu fenomena geologi yang terjadi ketika gunung api atau sistem vulkanik aktif meletus di bawah permukaan air.
Hal ini bisa terjadi ketika magma naik ke permukaan dan bertemu dengan air.
Bersumber dari Science Alert, terdapat fenomena alam letusan bawah air terbesar yang pernah didokumentasikan pada tahun 2018.
Fenomena ini terjadi di lepas pantai timur Pulau Mayotte dan memunculkan gunung berapi bawah laut dengan ketinggian 820 meter.
Gunung berapi bawah laut ini dianggap sebagai bagian tektonik di antara Afrika Timur dan Madagaskar.
Menurut catatan sejarah, gemuruh sudah berlangsung sejak 10 Mei 2018, kemudian diikuti munculnya gempa 5,8 skala richter pada 15 Mei 2018.
Setelah itu, antara tanggal 25 Februari sampai 6 Mei 2019, terdeteksi ada 17.000 peristiwa seismik dari kedalaman 20-50 kilometer di bawah dasar laut.
Peristiwa ini dianggap langka, karena sebagian besar gempa bumi terjadi pada kedalaman lebih dari 50 kilometer.
Diketahui volume dan aliran lava yang dipancarkan selama ledakan di Mayotte sebanding dengan letusan titik api terbesar di Bumi.
Mengapa Bisa Terjadi?
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam Berbahaya, Mengapa Tornado Bentuknya Seperti Corong?
Setelah membaca informasi di atas, teman-teman tentu ingin tahu bagaimana bisa terjadi fenomena letusan bawah air.
Letusan bawah air terjadi ketika magma (lava cair dan batuan panas) yang naik ke permukaan bertemu dengan air.
Ketika air bersentuhan dengan magma yang sangat panas, terjadi reaksi cepat yang menghasilkan ledakan hebat.
Ledakan ini dapat memecahkan batuan dan menciptakan kolom panas dan uap air.
Letusan bawah air dapat menyebabkan gempa bawah air karena pergeseran tiba-tiba di dasar laut atau danau. Jika letusannya besar, maka juga dapat menciptakan tsunami.
Beberapa letusan bawah air dapat menghasilkan pulau-pulau vulkanik.
Ketika magma mencapai permukaan air, itu mendinginkan cepat dan membeku, membentuk pulau baru.
Pulau ini dapat terus tumbuh seiring waktu jika letusan berlanjut dari waktu ke waktu.
Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut
Gunung berapi bawah laut dimulai dengan pembentukan magma, yang merupakan campuran panas dari batuan cair, gas, dan mineral yang terletak di dalam kerak bumi yang lebih dalam.
Magma ini bisa terbentuk dari berbagai sumber, termasuk cairan di mantel bumi yang naik ke atas menuju kerak bumi.
Baca Juga: Bagaimana Fenomena Alam Mata Sahara Muncul? Ini Penjelasannya
Tekanan di dalam bumi menyebabkan magma mengalir dari kerak bumi ke atas menuju permukaan.
Di bawah laut, tekanan air yang tinggi juga memengaruhi pergerakan magma ini.
Ketika magma mencapai dasar laut, air laut yang bersentuhan dengannya mendingin dan mengeraskannya dengan cepat.
Ini menyebabkan pembentukan kerucut vulkanik yang dapat terdiri dari lapisan batuan vulkanik yang kaku dan keras.
Gunung berapi bawah laut dapat mengalami aktivitas vulkanik yang berulang-ulang, termasuk letusan dan aliran lava.
Seiring berjalannya waktu, timbunan lapisan-lapisan batuan vulkanik baru dapat memperbesar gunung berapi bawah laut ini.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di mana fenomena alam letusan bawah air terbesar terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR