Bobo.id - Kita telah mendengar berita mendekatnya komet ke bumi beberapa kali dalam setahun.
Pada 12 September lalu, terjadi fenomena antariksa mendekatnya Komet Nishimura ke bumi.
Pada saat itu, Komet Nishimura ini melintas dalam jarak 78 juta mil atau kira-kira 125 juta kilometer dari planet kita.
Titik terdekatnya dengan Matahari telah berlangsung pada 17 September kemarin, dengan jarak 33 juta kilometer dari Matahari.
Setelah lewat dekat Matahari dan tidak terbakar, maka komet ini akan terlempar kembali ke luar tata surya.
Nah, apakah teman-teman tahu sebenarnya dari mana komet berasal?
Asal Datangnya Komet
Sebelum mencari tahu tempat datangnya komet, kita perlu memahami pengertian komet terlebih dahulu.
NASA mendefinisikan komet sebagai benda besar yang terbuat dari debu dan es, yang bisa mengorbit Matahari.
Diketahui komet sudah ada dan terbentuk di tata surya sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.
Bersumber dari space.com, komet berasal dari tempat yang sangat jauh dari tata surya, disebut dengan wilayah Awan Oort.
Baca Juga: Supermoon Terakhir di 2023 Akan Muncul Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya!
Awan Oort ini terbuat dari potongan puing-puing di ruang angkasa yang berukuran sebesar gunung.
Ketika melakukan perjalanannya, komet bisa menempuh jarak ratusan ribu kali jarak antara Matahari dan Bumi.
Jika sudah selesai, komet akan kembali ke bagian tata surya, tepatnya dalam orbit jutaan tahun.
Di Awan Oort, komet terbentuk dari bongkahan es, gas, dan debu. Material pembentuknya ini mirip dengan materi pembentuk planet.
Namun, karena Awan Oort memiliki suhu lingkungan yang dingin, maka komet mengandung lebih banyak es.
Fakta Unik Awan Oort
Awan Oort dipercaya berada di tepi tata surya, jauh di luar orbit planet terjauh, dan menjadi batas yang mengelilingi sistem tata surya kita.
Tempat inilah yang dikenal sebagai wilayah asal datangnya beragam jenis komet.
Komet-komet ini bisa terpental keluar dari Awan Oort karena pengaruh gravitasi bintang atau gangguan dari benda-benda galaksi lainnya.
Awan Oort diyakini memiliki struktur yang sangat besar dan mengelilingi tata surya dalam bentuk bola atau cakram sangat lebar.
Karena jaraknya sangat jauh dari Matahari, suhu di Awan Oort sangat rendah, mendekati suhu absolut nol (sekitar -273 derajat Celsius atau -459 derajat Fahrenheit).
Baca Juga: Ada Jamur Misterius Tumbuh di Stasiun Antariksa, Apa Kata Ilmuwan?
Selain itu, Awan Oort belum dapat diamati langsung oleh para astronom, teman-teman.
Namun, bukti adanya Awan Oort didasarkan pada perilaku komet-komet yang datang ke dalam tata surya.
Awan Oort dinamakan sesuai dengan nama astronom Belanda Jan Hendrik Oort.
Beliau yang pertama kali mengajukan konsep Awan Oort pada tahun 1950 sebagai penjelasan untuk sumber komet-komet di tata surya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kapan terakhir kali fenomena mendekatnya komet ke bumi terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR