Bobo.id - Meski terlihat hitam dan kosong, faktanya langit menyimpan banyak benda yang hingga kini masih jadi misteri.
Salah satu objek yang masih diteliti adalah lubang hitam atau blackhole yang punya daya tarik gravitasi begitu kuat.
Daya tarik gravitasinya yang kuat membuat cahaya tidak bisa keluar sehingga ia tergambar sebagai objek hitam.
Bersumber dari NASA, lubang hitam bisa berukuran besar atau kecil. Ukuran paling kecilnya sebesar satu atom!
Tapi jangan salah, ada banyak materi di dalamnya. Bahkan, materinya bisa 30 kali lebih banyak dari Matahari, lo!
Salah satu lubang hitam paling terkenal adalah lubang hitam M87*. Bentuknya bulat oranye seperti donat.
Ada Lubang Hitam Berputar
Lubang hitam M87* menjadi lubang hitam pertama yang berhasil diamati dan dipotret. Ia terlihat mirip donat oranye.
Objek antariksa itu terus diamati dan hasilnya adalah lubang hitam itu dipastikan berputar. Kok bisa?
Sebagai informasi, lubang hitam itu berada di jantung galaksi Messier 87, sekitar 55 juta tahun cahaya dari Bumi.
Menurut hasil penelitian terbaru, pancaran radiasi dari galaksi itu tampak berayun seperti bandul, lo.
Baca Juga: Teleskop Hubble Tangkap Galaksi Tua Tersembunyi di Balik Lubang Hitam
Para ilmuwan mengatakan hal ini disebabkan oleh interaksi gravitasi antara lubang hitam yang berputar.
Berukuran 6,5 miliar kali lebih besar dari Matahari, lubang hitam ini punya piringan material di sekitarnya.
Bersumber dari Space.com, ini menjadi bukti nyata terkait putaran yang dilakukan oleh lubang hitam.
Seorang peneliti di Tiongkok bernama Cui Yuzhu mengatakan dirinya sangat senang dengan temuan ini.
Seberapa Cepat Putaran Lubang Hitam?
Kalau lubang hitam M87 benar berputar, kira-kira seberapa cepat putaran yang dihasilkan oleh lubang hitam?
Untuk mengetahuinya diperlukan data resolusi tinggi untuk menelusuri struktur M87 selama dua dekade.
Diketahui jika material di lubang hitam itu mengubah arahnya sekitar 10 derajat setiap 11 tahun sekali.
Hasil ini sesuai dengan simulasi teoretis yang menjelaskan bagaimana lubang hitam terbentuk supermasif.
Pada tahun 2019, para astronom melihat material berputar dan keluar dari lubang hitam mendekati Bumi.
Objek antariksa itu berayun dalam periode waktu hanya beberapa menit. Itu jadi periode paling cepat.
Baca Juga: Benarkah Lubang Hitam Bisa Menyedot Materi di Sekitarnya? Ini Faktanya
Penyebabnya Masih Belum Diketahui
Hingga saat ini, proses yang membuat lubang hitam berputar ini masih belum dipahami dengan baik.
Sebuah teori terkemuka menyatakan bahwa lubang hitam yang lebih kecil terbentuk karena makan materi.
Yap, lubang hitam itu memakan bintang melalui piringan akresi yang menyebabkan putaran cepat.
Piringan akresi adalah struktur yang terbentuk oleh materi yang mengorbit suatu benda sangat besar.
Selama ribuan tahun, mereka bertabrakan dan akhirnya bergabung jadi lubang hitam supermasif.
Lubang hitam generasi kedua ini diperkirakan berputar lebih lambat dibanding lubang hitam lebih muda.
Untuk mengonfirmasi hipotesis itu, para peneliti perlu mempelajari kecepatan putaran lubang hitam.
Peneliti harus mengamati beberapa lubang hitam dengan ukuran berbeda dan mengamati putarannya.
Jika hasil kecepatan putaran lubang hitam sudah diketahui, maka peneliti bisa menyimpulkan penyebabnya.
Bersumber dari Space.com, penelitian ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan 27/9 di jurnal Nature.
Baca Juga: Ada Lubang Hitam yang Aktif Memakan Bintang Seukuran Matahari, Apa Namanya?
----
Kuis! |
Bagaimana bentuk dari lubang hitam M87? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR