Teori pengapungan benua atau continental drift theory dikemukakan oleh Alfred Wegener di tahun 1912.
Menurutnya, adanya perkembangan bentuk permukaan Bumi ini berhubungan dengan adanya pergeseran benua.
Ia mengatakan kalau Bumi awalnya hanya terdapat sebuah benua besar, yakni Pangea dan samudra Panthalasa.
Benua itu kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator dan barat mencapai posisi seperti sekarang.
Teori konveksi ini pertama kali dicetuskan oleh Arthur Holmes dan dikembangkan oleh Harry H. Hess dan Robert Diesz.
Teori ini menyebutkan kalau terdapat arus konveksi dari dalam mantel bumi yang terdiri dari lava.
Ketika arus konveksi ini membawa lava sampai ke permukaan bumi akan menyebabkan lava itu beku.
Akhirnya, lava itu membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lama.
5. Teori Lempeng Tektonik
Teori dari Tozo Wilson menyebut kalau kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik di atas lapisan astenosfer.
Nah, lempeng pembentuk kulit bumi ini selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi dari lapisan astenosfer.
Pergerakan lempeng tektonik ini bisa dibedakan jadi tiga jenis, yakni konvergen, divergen, dan transform.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR