Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas 5 SD, kita belajar tentang permukaan bumi.
Sebelumnya, kita sudah belajar tentang bentuk permukaan bumi kita yang tidak datar dan juga tidak mulus.
Yap, berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan, ternyata Bumi kita ini bermacam-macam bentuknya.
Ada daerah yang menonjol, ada daerah yang cekung, ada yang terisi air, dan ada juga daerah yang kering.
Tak hanya itu, di Bumi kita ini juga ada daerah yang penuh dengan tanaman, namun ada juga daerah yang gersang.
Di Bumi, ada banyak bagian dari alam yang bisa diamati. Mulai dari daratan, lautan, hingga wilayah udara.
Di halaman 115 ada pertanyaan, apakah kondisi di permukaan Bumi selalu sama sejak dulu hingga saat ini.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Tidak, kondisi permukaan Bumi tidak selalu sama sejak dulu hingga saat ini. Ada begitu banyak perubahan.
Permukaan bumi mengalami suatu perubahan yang dapat terjadi dalam waktu cukup lama. Bisa ratusan tahun!
Baca Juga: Apa Itu Litosfer, Hidrosfer, dan Atmosfer? Materi IPAS Kelas 5 SD
Umumnya, perubahan bentuk permukaan Bumi disebabkan peristiwa geologi atau erosi secara terus-menerus.
Bisa juga karena adanya faktor alam seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan faktor lainnya.
Selain faktor alam, aktivitas manusia pun juga bisa mengubah kondisi lingkungan di permukaan Bumi kita.
Ada juga beberapa teori dari para ilmuwan terkait pembentukan bentuk permukaan Bumi, yakni:
Teori kontraksi atau contraction theory ini dikemukakan oleh ilmuwan bernama Descartes (1596-1650).
Menurutnya, permukaan Bumi kita ini semakin lama akan menyusut dan mengerut karena pendinginan.
Akibatnya, terbentuklah permukaan yang beragam, seperti adanya gunung, dataran, dan juga lembah.
Teori dua benua atau Laurasia-Gondwana pertama kali dikemukakan oleh Edward Zeuss pada 1884.
Awalnya Bumi terdiri atas dua benua, yani Laurasia yang ada di sekitar kutub utara dan Gondwana di selatan.
Kedua benua ini bergerak perlahan ke arah ekuator Bumi yang pada akhirnya terpecah jadi benua kecil.
Laurasia terpecah jadi Amerika Utara, Asia, Eropa. Gondwana terpecah jadi Amerika Selatan, Australia, dan Afrika.
Baca Juga: Bagaimana Bentuk Permukaan Bumi Kita? Materi IPAS Kelas 5 SD
Teori pengapungan benua atau continental drift theory dikemukakan oleh Alfred Wegener di tahun 1912.
Menurutnya, adanya perkembangan bentuk permukaan Bumi ini berhubungan dengan adanya pergeseran benua.
Ia mengatakan kalau Bumi awalnya hanya terdapat sebuah benua besar, yakni Pangea dan samudra Panthalasa.
Benua itu kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator dan barat mencapai posisi seperti sekarang.
Teori konveksi ini pertama kali dicetuskan oleh Arthur Holmes dan dikembangkan oleh Harry H. Hess dan Robert Diesz.
Teori ini menyebutkan kalau terdapat arus konveksi dari dalam mantel bumi yang terdiri dari lava.
Ketika arus konveksi ini membawa lava sampai ke permukaan bumi akan menyebabkan lava itu beku.
Akhirnya, lava itu membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lama.
5. Teori Lempeng Tektonik
Teori dari Tozo Wilson menyebut kalau kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik di atas lapisan astenosfer.
Nah, lempeng pembentuk kulit bumi ini selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi dari lapisan astenosfer.
Pergerakan lempeng tektonik ini bisa dibedakan jadi tiga jenis, yakni konvergen, divergen, dan transform.
Baca Juga: Fenomena Alam Sinkhole Memunculkan Lubang Misterius, Bagaimana Terbentuknya?
----
Kuis! |
Apa saja bentuk-bentuk muka bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR