Bobo.id - Pada 14 Oktober 2023 mendatang, gerhana matahari 'Cincin Api' akan terlihat di seluruh Amerika Utara.
Gerhana yang juga disebut gerhana matahari annular ini dapat disaksikan oleh masyarakat di delapan negara bagian Amerika Serikat.
Fenomena gerhana matahari 'Cincin Api' ini akan tampak jelas di Amerika Serikat, Meksiko, dan banyak negara di Amerika Selatan dan Tengah.
Di Amerika Serikat, gerhana matahari 'Cincin Api' berlangsung selama 4 menit 29 detik sampai 4 menit 52 detik.
Menurut NASA, gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan melewati antara Matahari dan Bumi, tetapi ketika berada pada atau dekat dengan titik terjauhnya dari Bumi.
Dengan posisi Bulan lebih jauh dari Bumi, maka Bulan tampak lebih kecil daripada Matahari, sehingga tidak bisa menutupi sepenuhnya bagian Matahari.
Oleh karena itu, ada lingkaran gelap yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran lingkaran Matahari.
Bersamaan dengan berlangsungnya fenomena ini, NASA akan meluncurkan roket ke bayangan gerhana matahari cincin tersebut.
Kira-kira apa tujuan peluncuran roket oleh NASA? Yuk, cari tahu!
Tujuan Peluncuran Roket
Bersumber dari space.com, misi ini akan diberi nama dewa kegelapan Mesir, yakni Apep.
Baca Juga: Ada 12 Gunung Berapi Raksasa di Planet Mars, Di Mana Letaknya?
Menurut seorang profesor fisika teknik di Embry-Riddle Aeronautical University, Aroh Barjatya, peluncuran roket ini bertujuan untuk mengukur perubahan atmosfer selama gerhana.
Oleh karena itu, misi ini dinamakan Atmospheric Perturbations around the Eclipse Path (APEP).
NASA akan meluncurkan tiga roket dari White Sands Missile Range di New Mexico, kemudian menuju targetnya yaitu ionosfer bumi.
Sebab, diperkirakan selama gerhana berlangsung, suhu dan kepadatan di ionosfer akan menurun.
Para ilmuwan menjelaskan, kondisi ionosfer selama gerhana dapat menciptakan gelombang yang memengaruhi komunikasi satelit.
Setelah gerhana matahari cincin, roket dan instrumen yang berbunyi akan dibawa ke Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia.
Dari tempat itulah, roket-roket itu kemudian akan diluncurkan kembali selama gerhana matahari total pada 8 April 2024.
Mengenal Lapisan Ionosfer Bumi
Lapisan ionosfer merupakan lapisan padat molekul dan partikel bermuatan listrik.
Ionosfer ini berada di bagian atas bumi mulai dari ketinggian 60 kilometer, yang membentang lebih dari 1.000 kilometer.
Lapisan ionosfer juga menjadi area penting yang mempengaruhi komunikasi radio, navigasi, dan transmisi sinyal satelit.
Baca Juga: Ada Lubang Hitam, Kenapa Pusat Galaksi Sangat Terang? Ini Faktanya
Ionosfer memungkinkan transmisi gelombang radio jarak jauh dengan memantulkan gelombang radio kembali ke permukaan Bumi.
Hal ini memungkinkan komunikasi jarak jauh seperti radio, televisi, dan komunikasi satelit.
Pengaruh ionosfer juga terasa dalam sistem navigasi global seperti GPS (Global Positioning System).
Gelombang GPS juga dapat dipantulkan dan menghasilkan gangguan atau perubahan dalam waktu perjalanan sinyal, yang mempengaruhi akurasi posisi.
Aktivitas cuaca luar angkasa, seperti letusan matahari atau badai geomagnetik, dapat memengaruhi ionosfer.
Itu berpengaruh dengan menghasilkan fluktuasi dan gangguan yang dapat mempengaruhi komunikasi dan sistem navigasi.
Oleh karena itulah, NASA berusaha memeriksa kondisinya ketika fenomena gerhana matahari berlangsung.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di mana gerhana matahari 'Cincin Api' akan terlihat jelas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR