Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang lempeng Bumi.
Bersumber dari Britannica, lempeng Bumi adalah lapisan luar Bumi yang terdiri dari potongan besar yang bergerak.
Seperti sudah kita pelajari sebelumnya, lempeng Bumi memang bisa bergerak-gerak. Ini terjadi terus menerus.
Akibat gerakan dari lempeng Bumi, ini yang membuat permukaan Bumi bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Perubahan yang terjadi selama ratusan tahun bisa membentuk gunung, lembah, bukit, tanjung laut, dan lainnya.
Pergerakan lempeng memang tak selalu bisa kita rasakan. Namun, kita bisa merasakannya saat gempa Bumi.
Di buku IPAS halaman 122, kita diminta menuliskan tentang apa saja yang menyebabkan gempa Bumi terjadi.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Gempa Bumi adalah getaran yang terjadi akibat pelepasan energi dalam Bumi. Kejadian ini terjadi tiba-tiba.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya fenomena alam gempa bumi. Berikut ini penjelasannya:
Baca Juga: Fenomena Alam Gempa Bumi Bisa Menciptakan Pulau Baru, Bagaimana Prosesnya?
Pergeseran lempeng bumi bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa ini dikenal dengan gempa tektonik.
Pergeseran tektonik yang terjadi secara mendadak bisa menciptakan gempa. Baik itu gempa kecil hingga besar.
Gempa terjadi karena ada pelepasan energi oleh tekanan karena lempengan bumi yang bergerak, teman-teman.
Semakin besar tekanan itu, maka semakin tidak bisa ditahan oleh pinggiran lempeng. Saat itulah terjadi gempa.
Gempa Bumi yang paling sering terjadi di Indonesia adalah karena adanya pergeseran lempeng Bumi.
Gempa Bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi, lo.
Yap, aktivitas vulkanik, seperti pergerakan magma dan tekanan gas dari dalam Bumi bisa membuat getaran tiba-tiba.
Gempa yang sering disebut gempa vulkanik ini sering jadi tanda kalau sebentar lagi akan ada gunung meletus.
Kekuatan gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif lebih kecil daripada gempa tektonik.
Selain itu, jangkauan dari gempa ini juga tergolong terbatas. Ini meliputi wilayah dekat dengan gunung api.
Fenomena alam seperti tanah longsor dan gua yang runtuh bisa jadi penyebab terjadinya gempa bumi, lo.
Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa Bumi, Salah Satunya Jangan Panik
Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil, wilayah cakupannya pun sempit.
Jenis gempa ini cukup jarang terjadi. Jika terjadi, biasanya di daerah berkapur maupun pertambangan.
Jatuhnya asteroid atau benda langit yang berukuran besar ke Bumi juga bisa membuat gempa Bumi, lo.
Kekuatan gempa jenis ini sangat beragam, tergantung seberapa besar benda langit yang jatuh ke permukaan Bumi.
Sama seperti gempa runtuhan, gempa yang dikenal sebagai gempa bumi tumbukan ini jarang terjadi.
Selain empat hal di atas, ternyata aktivitas manusia juga bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia ini sering dikenal dengan sebutan seismisitas terinduksi.
Ada beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi, antara lain:
- Penggunaan peledak dinamit.
- Bom atom berkekuatan tinggi.
- Kegiatan pertambangan yang berlebih.
Nah, itulah beberapa hal yang menyebabkan gempa bumi terjadi. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Fenomena Alam yang Sering Terjadi, Ini 6 Gempa Bumi Terbesar di Dunia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan gempa bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR