Bobo.id - Kalau bicara tentang tempat terdingin di Bumi, maka jawabannya adalah wilayah kutub, baik Utara atau Selatan.
Yap, kedua wilayah ini sama-sama ditutupi salju lebat. Hal inilah yang membuat suhu di sana super dingin.
Bayangkan saja, suhu di kedua wilayah itu bisa mencapai minus puluhan derajat celcius! Hii, dingin sekali, bukan?
Hal ini karena dua titik itu berada di bagian atas dan bawah planet yang tidak dapat cahaya langsung Matahari.
Bahkan selama musim dingin, Matahari ada jauh di bawah cakrawala sehingga tidak muncul berbulan-bulan.
O iya, warna putih dari salju juga bersifat reflektif sehingga panas Matahari dibalikkan lagi ke ruang angkasa.
Meski sama-sama dingin, Kutub Selatan dan Kutub Utara punya suhu berbeda. Hmm, mana yang lebih dingin, ya?
Kutub Selatan Lebih Dingin
Bersumber dari Live Science, ternyata Kutub Selatan memiliki suhu yang lebih dingin daripada Kutub Utara, lo.
Rata-rata suhu tahunan di Kutub Utara adalah minus 32 derajat Fahrenheit atau 0 derajat Celcius saat musim panas.
Kalau musim dingin, suhunya berkisar minus 40 derajat Fahrenheit atau sekitar minus 40 derajat Celcius.
Baca Juga: 5 Hewan yang Mampu Bertahan Hidup di Wilayah Kutub Utara, Apa Saja?
Kutub Selatan lebih dingin lagi, saat musim panas saja suhunya bisa mencapai minus 28,2 derajat Celcius.
Sementara pada musim dingin, suhu rata-rata di Kutub Selatan bisa mencapai minus 60 derajat Celcius. Dingin, ya!
Mengapa Kutub Selatan Lebih Dingin?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Kutub Selatan memiliki suhu rata-rata lebih dingin dari Kutub Utara.
Faktor utamanya karena perbedaan wujud. Kutub Utara merupakan lautan, sedangkan Kutub Selatan benua.
Artinya, Kutub Utara adalah lautan yang dikelilingi daratan dan Kutub Selatan adalah daratan yang dikelilingi laut.
Air mendingin dan menghangat lebih lambat daripada daratan, menghasilkan suhu ekstrem lebih sedikit.
Bahkan, ketika Samudra Arktik tertutup es, suhu perairannya yang relatif hangat membuat Kutub Utara lebih hangat.
Alasan lainnya adalah karena Kutub Selatan punya karakteristik yang kering dan permukaan yang jauh lebih tinggi.
Di Kutub Selatan, terdapat banyak gunung tinggi yang membuat permukaannya lebih tinggi daripada Kutub Utara.
Ini seperti di Indonesia, jika kita berada di wilayah yang makin tinggi, maka kita merasakan suhunya makin dingin.
Baca Juga: Biasa Terjadi di Kutub, Bagaimana Terbentuknya Fenomena Alam Midnight Sun?
Perbedaan Embusan Angin
Alasan Kutub Selatan suhunya bisa lebih dingin dari Kutub Utara adalah karena embusan anginnya lebih kuat.
Di Kutub Selatan, angin bertiup kencang hingga menghentikan pencampuran udara hangat dengan udara kutub.
Meski begitu, bukan berarti di Kutub Utara tidak terjadi gerak angin, ya. Di Kutub Utara tetap ada angin berembus.
Tetapi, kekuatannya tidak sebesar yang terjadi di Kutub Selatan. Hal itu membuat Kutub Utara lebih hangat.
Tak hanya itu, alasan mengapa Kutub Selatan lebih dingin dari Kutub Utara juga dikarenakan jumlah es di sana.
Es di Kutub Utara cenderung menyatu dan menebal sekitar 2-3 km. Di Kutub Selatan hanya sekitar 1-2 km.
Luas rata-rata es di Kutub Utara mencapai luas minimum 6,5 juta km persegi dan maksimum 15,6 juta km persegi.
Luas es di Kutub Selatan lebih kecil, minimum hanya 3,1 juta km persegi. Tapi maksimumnya 18,8 juta km persegi!
Kalau mau membandingkan dari segi jumlah bukan ketebalannya, Kutub Selatan punya total es yang lebih banyak.
Nah, itulah alasan mengapa Kutub Selatan lebih dingin daripada Kutub Utara. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Fenomena Alam Polynya Membentuk Pemandangan Unik di Kutub Utara
----
Kuis! |
Berapa suhu musim panas di Kutub Utara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR