Bagian korona Matahari, yakni bagian teratas pada atmosfer Matahari bahkan mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Sementara huruf V mewakili jenis bintang deret utama pembakaran hidrogen atau bintang katai.
Menurut NASA, bintang katai adalah bintang yang memiliki massa kurang dari lima massa Matahari.
Matahari merupakan bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri melalui reaksi nuklir di bagian intinya.
Seperti bintang-bintang lainnya, Matahari menghasilkan cahaya dengan cara mengubah hidrogen menjadi helium melalui reaksi nuklir di intinya.
Cahaya yang dihasilkan oleh reaksi ini adalah apa yang membuatnya tampak bersinar di langit.
Bisa Berubah Warna
Para astronom memperkirakan, masa hidup matahari dapat memengaruhi warnanya.
Dalam waktu sekitar 5 hingga 6 miliar tahun, Matahari akan menghabiskan hidrogen yang diubahnya menjadi helium saat mendekat akhir masa deret utama.
Ketika proses fusi nuklir berakhir, maka tekanan luar dari energi yang dihasilkan Matahari juga akan berakhir.
Fusi nuklir adalah peleburan nuklir hidrogen menjadi helium, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya.
Baca Juga: Mengapa Venus Disebut Planet Paling Terang di Tata Surya? Ini Alasannya
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR