Bobo.id - Teman-teman, menurutmu apa warna Matahari?
Kalau dari gambaran sederhana anak-anak, Matahari selalu diberi warna kuning, sehingga hingga besar kita akan mengira Matahari berwarna kuning.
Kita tidak boleh melihat Matahari secara langsung, karena akan membahayakan mata.
Akan tetapi, selain berwarna kuning, terkadang Matahari juga terlihat oranye atau merah. Lantas, sebenarnya Matahari itu warnanya apa, sih?
Bersumber dari space.com, Matahari memancarkan cahaya pada seluruh warna tampak dalam spektrum elektromagnetik.
Ketika setiap spektrum warna ini bersatu di bawah sinar Matahari, maka Matahari akan tampak berwarna putih.
Jadi, jelas bahwa warna Matahari yang sebenarnya bukan kuning. Kita akan mencari tahu fakta tentang warna Matahari dari artikel ini.
Yuk, simak!
Berdasarkan Jenis Bintang
Berdasarkan jenisnya, Matahari adalah bintang katai atau bintang G2 V.
Simbol G2 menunjukkan karakteristik bintang terpanas kedua dari bintang kelas G kuning, yang suhu permukaannya di antara 5.300 K sampai 6.000 K.
Baca Juga: Mengapa Durasi Gerhana Bulan Lebih Lama dari Gerhana Matahari? Ini Faktanya
Bagian korona Matahari, yakni bagian teratas pada atmosfer Matahari bahkan mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Sementara huruf V mewakili jenis bintang deret utama pembakaran hidrogen atau bintang katai.
Menurut NASA, bintang katai adalah bintang yang memiliki massa kurang dari lima massa Matahari.
Matahari merupakan bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri melalui reaksi nuklir di bagian intinya.
Seperti bintang-bintang lainnya, Matahari menghasilkan cahaya dengan cara mengubah hidrogen menjadi helium melalui reaksi nuklir di intinya.
Cahaya yang dihasilkan oleh reaksi ini adalah apa yang membuatnya tampak bersinar di langit.
Bisa Berubah Warna
Para astronom memperkirakan, masa hidup matahari dapat memengaruhi warnanya.
Dalam waktu sekitar 5 hingga 6 miliar tahun, Matahari akan menghabiskan hidrogen yang diubahnya menjadi helium saat mendekat akhir masa deret utama.
Ketika proses fusi nuklir berakhir, maka tekanan luar dari energi yang dihasilkan Matahari juga akan berakhir.
Fusi nuklir adalah peleburan nuklir hidrogen menjadi helium, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya.
Baca Juga: Mengapa Venus Disebut Planet Paling Terang di Tata Surya? Ini Alasannya
Setelah 10 miliar tahun ke depan, inti Matahari akan runtuh dan menciptakan tekanan yang dapat menggabungkan helium di inti menjadi karbon, nitrogen, dan oksigen.
Ini menyebabkan lapisan Matahari di atas mengembang ke luar, kemudian suhunya dapat menurun.
Berarti, ketika Matahari mulai mengembang, maka itu akan berubah warna menjadi cokelat kemerahan, dan masuk ke fase raksasa merah.
Mengenal Bintang Katai
Bintang katai, juga dikenal sebagai bintang kerdil, adalah jenis bintang yang memiliki massa yang jauh lebih kecil daripada bintang-bintang biasa.
Ada dua jenis bintang katai di ruang angkasa, yakni bintang katai merah dan bintang katai putih.
Bintang katai merah memiliki massa yang jauh lebih kecil daripada Matahari dan suhunya juga lebih rendah, yang cenderung sangat stabil dengan umur diperkirakan mencapai miliaran tahun.
Sedangkan bintang katai putih adalah bintang yang telah melewati fase hidupnya sebagai bintang utama dan telah menghabiskan bahan bakar nuklirnya.
Bintang ini adalah bintang yang menyusut, sehingga memiliki massa yang tinggi dalam volume yang kecil.
Bintang katai putih menghasilkan panas dari sisa-sisa panas yang tersimpan, tetapi seiring waktu, mereka akan semakin mendingin dan menjadi benda padat yang sangat panas.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: Bumi Termasuk ke dalam Kelompok Planet Terestrial, Apa itu? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa itu bintang G2 V? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR