Bobo.id - Makhluk hidup mendapatkan energi cahaya dan panas alami dari Matahari.
Berkat sinar Matahari yang sampai ke Bumi, kita bisa melihat di siang hari, mendapatkan vitamin D alami, dan mendapatkan panas.
Jika kita merasakan suhu panas di siang hari karena sinar Matahari, masih belum sebanding dengan suhu asli Matahari, lo.
Tapi, tahukah teman-teman berapa suhu atmosfer di Matahari?
Bersumber dari space.com, lapisan atmosfer Matahari yaitu fotosfer memiliki suhu sekitar 5.500°C.
Sementara bagian korona Matahari, yakni bagian teratas pada atmosfer Matahari mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Menurut pemantauan NASA, terkadang suhu korona bahkan bisa mencapai 40 juta derajat Celcius.
Korona ini terdiri dari gas terionisasi yang disebut plasma, juga menjadi tempat asal peristiwa jilatan api matahari.
Kira-kira bagian mana dari Matahari dengan suhu terpanas? Yuk, cari tahu!
Bagian-Bagian Matahari
Sebelum mengetahui bagian-bagian Matahari, teman-teman harus mengingat bahwa Matahari adalah bola gas panas, yang juga disebut bola plasma.
Baca Juga: Besok Planet Venus Akan Terlihat Sangat Cerah dari Bumi, Apa Penyebabnya?
Bukan berbentuk padat, Matahari terbentuk dari kumpulan hidrogen dan helium yang berpijar sangat panas.
Struktur Matahari terdiri dari korona, kromosfer, fotosfer, sabuk konvektif, sabuk radiatif, dan bagian inti.
Kromosfer adalah lapisan yang menghasilkan warna merah jambu saat gerhana matahari total, sedangkan fotosfer adalah lapisan permukaan yang terlihat dari matahari.
Sabuk konvektif yaitu lapisan di mana energi yang diproduksi di inti dan disalurkan melalui konveksi.
Sementara sabuk radiatif yaitu lapisan yang memiliki struktur seperti balon-balon dan menghasilkan energi dalam bentuk cahaya dan panas melalui foton yang dipancarkan.
Bagian terpanas dari matahari adalah bagian intinya. Inti matahari bersuhu 15 juta derajat Celcius, lo. Hebat, bukan?
Atmosfer Matahari yang Meledak
Kita dilarang melihat Matahari secara langsung menggunakan kedua mata, sehingga jarang ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada atmosfernya.
Menurut penelitian astronom, Matahari mengalami suar surya atau ledakan atau semburan yang terjadi di atmosfer Matahari.
Rata-rata energi yang dihasilkan suar surya ini mencapai 6 × 10²⁵ joule. Kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif di sekitar bintik matahari.
Meskipun dalam jumlah energi yang kecil, suar surya cukup untuk menyebabkan gangguan pada alat komunikasi seluler, radio, dan televisi di Bumi.
Baca Juga: Atmosfer di Planet Mars 100 Kali Lebih Tipis dari Atmosfer Bumi, Apa Dampaknya?
Astronom Tony Phillips dari Space Weather mengatakan akibat ledakan suar matahari menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas lautan Atlantik Selatan.
Aktivitas Matahari diperkirakan akan terus meningkat hingga Juli 2025, dan puncak maksimum ledakan suar tersebut diperkirakan akan berada pada siklus 11 tahunnya.
Suar surya terbentuk saat prominensa, bagian Matahari yang menyerupai lidah api di permukaannya putus atau saling bertabrakan.
Sebagai bola gas raksasa, Matahari memiliki medan magnet yang tidak merata di setiap bagiannya.
Nah, akibat rotasi dan medan magnet Matahari inilah terbentuk bintik matahari.
Kemudian, ketika bintik matahari terbentuk, akan terjadi tabrakan plasma yang membentuk prominensa.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa suhu tertinggi korona Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR