Kabut adveksi bisa mengurangi jarak pandang di jalan raya sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Pengemudi harus berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat mengemudi ketika ada kabut adveksi di sekitar.
Tak hanya transportasi darat, kabut adveksi juga memengaruhi operasi transportasi udara, terutama bandara.
Kabut bisa menyebabkan keterlambatan bahkan pembatalan penerbangan karena kurangnya jarak pandang.
Kabut adveksi bisa memengaruhi kesehatan manusia karena udara lembap bisa memicu masalah batuk dan pilek.
Selain itu, paparan kabut adveksi yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Sementara untuk lingkungan, kabut adveksi bisa berkontribusi pada pertumbuhan lumut dan ganggang.
Meski begitu tak perlu khawatir, sebab ada pengendalian dan mitigasi yang bisa dilakukan terhadap kabut adveksi.
Misalnya, adanya sistem peringatan dini, mengurangi kecepatan kendaraan, hingga menggunakan masker.
O iya, dampak kabut adveksi ini juga bersifat sementara. Ketika kabutnya hilang, maka begitu pun dengan dampaknya.
Baca Juga: Mengapa Kabut Bisa Muncul saat Musim Kemarau? Ini Penjelasannya
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR