Tahukah teman-teman? Ternyata geografi dan topografi suatu wilayah bisa memengaruhi frekuensi badai petir.
Daerah dengan topografi seperti pegunungan atau lembah cenderung memiliki badai petir yang lebih sering.
Ini karena interaksi antara massa udara dengan perbedaan ketinggian bisa menciptakan badai petir.
Selain itu, daerah pesisir juga sering mengalami badai petir selama musim hujan karena interaksi udara darat dan laut.
O iya, faktor geografis ini juga didukung oleh pemanasan permukaan Bumi hingga menciptakan badai petir, lo.
Ketika musim hujan tiba, maka sinar Matahari yang kuat di siang hari dapat memanaskan permukaan Bumi.
Nah, pemanasan permukaan Bumi oleh Matahari ini bisa menciptakan lapisan udara hangat menjadi naik.
Udara yang naik ini dapat bertemu dengan udara yang lebih dingin di lapisan bagian atas atmosfer, teman-teman.
Kondisi seperti inilah yang akhirnya bisa menciptakan ketidakstabilan udara sehingga memicu badai petir.
Perlu diketahui, badai petir diketahui terjadi di hampir setiap wilayah dunia. Namun, lebih sering terjadi di wilayah tropis.
Nah, itulah alasan mengapa fenomena badai petir sering terjadi saat musim hujan. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Jadi Tempat Wisata Menarik, Ini 5 Fenomena Alam Air Terjun Paling Indah di Dunia
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR