Bobo.id - Teman-teman pasti pernah melihat beragam motif hiasan, baik pada karya seni, bangunan, hingga kain.
Berbagai motif hias itu dikenal juga dengan istilah ragam hias yang terdiri dari beberapa jenis.
Salah satu jenis ragam hias yang terkenal adalah ragam hias geometris.
Bahkan jenis ragam hias ini termasuk motif tertua dan telah digunakan sejak zaman prasejarah, lo.
Nah, kali ini teman-teman akan belajar tentang ragam hias ini dari pengertian hingga berbagai klasifikasinya.
Ragam hias geometris adalah jenis ragam hias yang banyak digunakan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang kesenian.
Menariknya, ragam hias yang masih populer hingga saat ini ternyata sudah cukup lama digunakan.
Ragam hias ini sudah digunakan sekitar tahun 2000 SM atau pada zaman Yunani.
Jenis ragam hias ini memiliki bentuk ornamen dengan susunan garis, raut, dan bangunan yang bisa kita kenal sebagai bidang geometris.
Ada banyak jenis bidang geometris, seperti gasir, bentuk bangunan, bentuk lengkungan, hingga lingkaran.
Bahkan setiap jenis itu pun bisa terbagi menjadi beberapa jenis lain, seperti garis yang terdiri dari garis lurus, garis zigzag atau garis lengkung.
Baca Juga: Sebutkan Macam-Macam Motif Batik Nusantara, Materi Kelas 5 SD Tema 3
Ragam hias ini biasanya digunakan pada beberapa motif, seperti motif garis lurus, lengkung segitiga, lingkaran, tumpal, swastika, dan lain sebagainya.
Penggunaan ragam hias geometris biasa punya beberapa fungsi terlebih saat digunakan untuk benda pakai.
Pertama, ragam hiasan ini biasa digunakan sebagai hiasan bagian tepi atau pinggiran satu benda yang henda dipakai.
Selain itu, permukaan bidang pada benda pakai juga bisa diisi dengan hiasan dari ragam hias geometris.
Bahkan ragam hias ini juga bisa jadi inti atau bagian yang berdiri sendiri sehingga menjadi fokus utama.
Seperti sudah dijelaskan, ragam hias geometris bisa terdiri dari banyak bentuk, yang masing-masing diklasifikasikan dalam beberapa jenis.
Motif tumpal biasa digunakan pada jenis batik tenunan yang terkenal di daerah Sumatra, Nusa Tenggara, dan lain sebagainya.
Bentuk motif ini cukup beragam, mulai dari sulur tumbuhan hingga bentuk gunung yang tiap-tiapnya memiliki makna berbeda.
Tumpal biasa digunakan pada jenis Batik Pesisir yang bersifat naturalis dan adanya pengaruh dari kebudayaan asing dengan pemilihan warna yang bervariasi.
Motif pilin berganda ini bisa dengan mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah timur.
Bentuk motif ini mirip seperti huruf S atau kebalikannya dan dianggap telah ada sejak masa kebudayaan perunggu.
Baca Juga: Mengenal Beragam Motif Hias pada Batik di Indonesia, Materi Kelas 3 SD
Motif geometris meander dianggap sudah jadi motif yang banyak digunakan pada zaman perunggu.
Bentuk motif ini terlihat seperti huruf T yang berdiri tegak dan terbalik secara bergantian .
Motif ini juga disebut hampir mirip dengan seni Tionghoa yang mengalir seperti awan.
Ada juga motif yang sudah ada sejak zaman perunggu Eropa Barat yang disebut dengan nama swastika.
Sedangkan di Tionghoa disebut dengan Banji, yang menjadi bentuk perlambangan peredaran bintang yang ada di luar angkasa.
Motif kawung merupakan motif yang paling umum diajarkan pada para siswa di sekolah karena cukup mudah dibuat.
Motif ini berupa lingkaran yang diatur hingga menutupi sebagian yang lain.
Nama kawung diambil dari bahasa Jawa dan Sunda yang berarti pohon aren. Nama itu digunakan karena motif ini mirip dengan buah aren yang dipotong melintang.
Nah, itu penjelasan tentang motif geometris yang terdiri dari banyak jenis berbeda-beda.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik Danau Motif Polkadot di Kanada, Bagaimana Terbentuknya?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud ragam hias geometris? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR