Bobo.id - Setelah turun hujan, tak jarang kita melihat fenomena alam pelangi yang indah di langit yang cerah.
Pelangi yang sering kita lihat adalah bentuk setengah lingkaran dengan warna-warni yang cerah dan indah.
Ada banyak warna dalam pelangi, yakni mejikuhibiniu atau merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Namun ada juga pelangi yang tidak warna-warni, lo. Bahkan, pelanginya hanya menampilkan satu warna, lo.
Bentuknya setengah lingkaran dengan warna yang biasanya merah. Pelangi itu sering disebut pelangi monokrom.
Lalu, bagaimana pelangi monokrom itu bisa terbentuk di langit, Bo? Simak informasi lengkap berikut, yuk!
Pelangi monokrom adalah fenomena alam langka. Yap, fenomena alam pelangi ini beda dari biasanya, lo.
Pelangi ini hanya terdiri dari satu warna, bukan warna lengkap yang biasanya kita lihat pada pelangi.
Ini adalah salah satu fenomena alam yang jarang terjadi dan warna yang dihasilkan biasanya sangat tajam.
Beberapa warna monokrom yang telah tercatat dalam fenomena ini termasuk merah, hijau, biru, atau kuning.
Penampilan pelangi monokrom bisa sangat menakjubkan karena hanya satu warna yang mendominasi langit.
Baca Juga: 5 Lokasi yang Memperlihatkan Fenomena Alam Gunung Pelangi, Mana Saja?
Pelangi monokrom terbentuk melalui serangkaian proses kompleks, mirip dengan pembentukan pelangi biasa.
Proses pembentukannya melibatkan interaksi antara cahaya Matahari dan butir-butir air dalam atmosfer.
Seperti pelangi biasanya, fenomena alam pelangi monokrom juga melibatkan pembiasan cahaya Matahari.
Cahaya Matahari yang memasuki tetesan air di atmosfer akan mengalami pembiasan atau pemantulan.
Cahaya yang masuk ke tetesan air akan mengalami pemantulan pada dinding dalam tetesan itu, teman-teman.
Fenomena ini mengakibatkan cahaya itu mengalami perubahan sudut saat keluar dari tetesan air.
Selama perubahan sudut itu, cahaya akan dipisahkan menjadi komponen-komponen warna yang berbeda.
Pada fenomena alam pelangi monokrom hanya satu warna yang mendominasi perpecahan warna ini.
Ini disebabkan oleh adanya sifat pembiasan cahaya yang mengakibatkan dominasi warna tertentu.
Pelangi monokrom hanya terjadi ketika sinar Matahari bergerak menjauh melalui atmosfer Bumi, saat terbit atau terbenam.
Karena jarak yang sangat jauh, cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti kuning akan tersebar.
Baca Juga: Bagaimana Fenomena Alam Geyser Bisa Membentuk Pelangi? Ini Faktanya
Cahaya itu akan berpindah dari spektrum dan hanya menyisakan warna merah terang di langit yang cerah.
Warna pelangi monokrom dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran tetes air hingga sudut Matahari.
Ukuran tetesan air dalam atmosfer memengaruhi sejauh mana cahaya dipantulkan dan pembiasan terjadi.
Diketahui bahwa tetesan air yang lebih kecil atau lebih besar dapat menghasilkan warna berbeda.
Tak hanya itu, sudut Matahari juga memainkan peran penting dalam pembentukan pelangi monokrom.
Sudut Matahari yang berbeda dapat menghasilkan warna monokrom yang berbeda pula di tiap daerah.
Kondisi atmosfer seperti kandungan partikel dalam udara bisa memengaruhi kejelasan pelangi monokrom.
Beberapa laporan tentang pelangi monokrom sering berasal dari daerah pegunungan atau perairan.
Sebab di daerah itu kondisi atmosfernya lebih stabil dan ideal untuk pembentukan pelangi monokrom.
Munculnya pelangi monokrom di langit ini tidak berlangsung lama dan cepat sekali berubah sehingga membuatnya langka.
Nah, itulah informasi lengkap tentang fenomena alam pelangi monokrom yang langka. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Pelangi yang Bisa Muncul di Malam Hari, Kok Bisa?
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Smurrayinchester)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa saja warna yang biasa muncul pada pelangi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR