Pelangi monokrom terbentuk melalui serangkaian proses kompleks, mirip dengan pembentukan pelangi biasa.
Proses pembentukannya melibatkan interaksi antara cahaya Matahari dan butir-butir air dalam atmosfer.
Seperti pelangi biasanya, fenomena alam pelangi monokrom juga melibatkan pembiasan cahaya Matahari.
Cahaya Matahari yang memasuki tetesan air di atmosfer akan mengalami pembiasan atau pemantulan.
Cahaya yang masuk ke tetesan air akan mengalami pemantulan pada dinding dalam tetesan itu, teman-teman.
Fenomena ini mengakibatkan cahaya itu mengalami perubahan sudut saat keluar dari tetesan air.
Selama perubahan sudut itu, cahaya akan dipisahkan menjadi komponen-komponen warna yang berbeda.
Pada fenomena alam pelangi monokrom hanya satu warna yang mendominasi perpecahan warna ini.
Ini disebabkan oleh adanya sifat pembiasan cahaya yang mengakibatkan dominasi warna tertentu.
Pelangi monokrom hanya terjadi ketika sinar Matahari bergerak menjauh melalui atmosfer Bumi, saat terbit atau terbenam.
Karena jarak yang sangat jauh, cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti kuning akan tersebar.
Baca Juga: Bagaimana Fenomena Alam Geyser Bisa Membentuk Pelangi? Ini Faktanya
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR