Misa tengah malam ini masih terus dilakukan di gereja Katolik yang berada di Prancis, Spanyol, dan Italia.
Bersumber dari whychristmas.com, penggunaan lonceng pada lagu-lagu Natal sudah dilakukan sejak zaman Victoria (1820-1914).
Saat itu, orang-orang menyanyikan lagu Natal dengan lonceng tangan berukuran kecil, yang kemudian menjadi kebiasaan yang populer.
Setelah itu, pada September 1857, ada lagu berjudul 'One Horse Open Sleigh' yang sekarang populer dengan judul 'Jingle Bells'.
Uniknya, lagu ini sebenarnya merupakan lagu perayaan Thanksgiving, bukan lagu Natal.
Namun, karena di dalam liriknya menggambarkan suasana musim dingin dan sering dinyanyikan saat Natal, maka lagu ini dikenal sebagai lagu Natal.
Dengan begitulah, lonceng semakin sering dikaitkan dengan perayaan Natal.
Kenapa Bunyinya Bervariasi?
Lonceng memiliki berbagai ukuran dan bahan, yang menghasilkan berbagai bunyi.
Sebuah lonceng yang lebih besar biasanya akan menghasilkan bunyi yang lebih dalam dan berat, sementara lonceng yang lebih kecil akan menghasilkan bunyi yang lebih tinggi dan ringan.
Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat lonceng juga mempengaruhi suara yang dihasilkannya.
Baca Juga: Apa Makna Lilin di Hari Natal? Ternyata Sudah Ada Sejak Abad Pertengahan
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR