Selain itu, menjelang fenomena ini, siang hari akan menjadi semakin pendek di Belahan Bumi Utara.
Solstis musim dingin biasanya berlangsung pada 22 Desember di Belahan Bumi Utara dan 22 Juni di Belahan Bumi Selatan.
Pada hari pertama musim dingin, Matahari berada di langit hanya sekitar 8 jam, sehingga menyebabkan malam terpanjang dan hari terpendek.
Jadi, wilayah yang akan mengalami fenomena solstis musim dingin akhir tahun ini adalah Belahan Bumi Utara, teman-teman.
Tradisi Unik yang Dilakukan
Dengan berkurangnya jumlah paparan sinar matahari pada siang hari, maka masyarakat akan lebih sering merasa dingin saat solstis musim dingin berlangsung.
Bersumber dari National Geographic, masyarakat menanggapi peristiwa alam ini dengan banyak berdoa.
Sebab, mereka harus menghadapi kegelapan dan cuaca dingin dalam waktu yang tidak sebentar.
Tradisi doa ini dilakukan di Inggris Raya, di mana terdapat monumen Batu Intihuatana (tiang penyangga matahari) di Stonehenge.
Di lokasi sekitar monumen tersebut, masyarakat akan berkumpul dan berdoa memohon agar mampu bertahan di sepanjang sisa musim dingin.
Suku Sol dari Norse, Aztec Huitzilopochtli, Helios Yunani yang menjadikan Matahari sebagai dewa, juga melakukan tradisi unik.
Baca Juga: Apakah Matahari Bergerak Mengelilingi Galaksi Bimasakti? Ini Faktanya
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR